Surabaya, cakrawalapost.com – Pemanfaatan tanaman toga dan akupresur di Surabaya dan kawasan Jawa Timur lainnya dinilai sudah baik oleh Kementerian Kesehatan RI.
Atas prestasi tersebut, Kampung Lawas Maspati diplot sebagai wakil Jawa Timur bersama 3 kota lainnya yaitu Kota Tangerang dan Pangkal Pinang serta Kepulauan Riau .
Staff pelayanan Kesehatan Umum Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Dina menambahkan, penilaian yang akan dilakukan tim juri lebih kepada kelompok asuhan mandiri kampung maspati dalam mengolah ramuan toga dan akupresur.
“Asuhan Mandiri Kampung Lawas Maspati di bawah binaan puskesmas Gundih ini untuk memelihara dan mengatasi kesehatan ringan melalui ramuan toga dan akupresure,” ujar Dina.
Kampung Lawas Maspati dipilih mewakili Jawa Timur karena sebelumnya di tingkat kota dan provinsi, berhasil menjadi juara pertama.
“Kemarin sudah dikirim berkas-berkasnya dan administrasinya. Semoga lancar selama penilaian,” tuturnya.
Adapun poin-poin penilaian yang akan dilakukan tim juri dalam lomba Asuhan Mandiri antara lain, dukungan wali kota terkait kegiatan ini, penilaian dinas kesehatan terkait pengobatan-pengobatan tradisional, kepala puskesmas, kelurahan, kecamatan dan PKK.
“Penilaian paling inti adalah kader dan kelompok,” tandasnya.
Dengan adanya perlombaan ini, Dina berharap warga Surabaya terus meningkatkan motivasi dan ketrampilan untuk mengatasi gangguan kesehatan ringan secara mandiri.
“Caranya melalui pemanfaatan toga dan akupresur,” tutup perempuan berkacamata itu.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menerima tim penilai Asuhan Mandiri pemanfaatan Toga dan Akupresur tingkat nasional di kediaman wali kota pada Jum’at (24/8/2018).
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengajak tim penilai agar enjoy saat meninjau Kampung Lawas Maspati. Sebab, pemanfaatan tanaman Toga dan Akupreseur dampaknya sudah dirasakan oleh warga Surabaya.
“Bukan penghargaan atau juara tapi yang paling utama mensejahterakan warga,” tegas Wali Kota Risma di sela-sela sambutannya.(nafan hadi)