JAKARTA , cakrawalapost.com Industri bisnis yang memanfaatkan perkembangan teknologi digital dinilai ikut berkontribusi mengurangi angka kesenjangan ekonomi serta sosial dalam kehidupan masyarakat atau gini ratio di Indonesia.
Menurut Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara, seperti model bisnis yang dilakukan oleh PT Aplikasi Karya Anak Bangsa melalui Go-Jek. Secara sisi ekonomi, kata Rudiantara, Go-Jek terbukti nyata ikut mendukung terealisasinya kesejahteraan masyarakat.
“Saya bangga ada perusahaan Indonesia yang bukan hanya mengembangkan bisnisnya di Indonesia tapi juga sudah ke luar negeri, setidaknya di Asia Tenggara,” ujar Rudiantara saat menghadiri media launch yang diselenggarakan GO-JEK dengan tema Merajut Nusantara, di Jakarta, Rabu (15/8/2018).
Rudiantara menyebutkan, andil Go-Jek ikut serta menekan gini ratio di Tanah Air dengan diterapkannya sistem economic sharing. Ditambah lagi peran Go-Jek dalam pengentasan pengangguran melalui workfost digitation dan meningkatkan inklusi keuangan dengan fitur Go-Pay.
Oleh sebab itu, ucap Rudiantara, ajakan kepada negara-negara di kawasan ASEAN untuk semakin membuka diri terhadap perkembangan teknologi digital tak henti terus dilakukannya.
Harapannya, dapat menangkal dan meminimalisir pihak asing yang ingin mengambil peranan pemanfaatan teknologi digital guna pemerataan ekonomi sosial.
“Bulan Desember, Indonesia menjadi host dari ASEAN ICT research meeting. Biasanya yang presentasi perusahaan-perusahaan dari Amerika. Saya berharap nantinya yang bicara adalah Nadiem Makarim, CEO Go-Jek di depan semua Menteri kawasan Asean berjumlah 10 orang,” kata Rudiantara.
Lainnya yang dikemukakan Rudiantara mengenai rencana agenda kerjanya ke Argentina untuk menghadiri meeting negara G20 membahas isu gini ratio. Diketahui, negara-negara yang tergabung dalam G20 memiliki capaian ekonomi terbaik di dunia.
“Kita mengajukan Indonesia menjadi repository hub dari semua ekonomi digital. Gini ratio di negara kita berjalan di angka 39 persen yang artinya jumlah masyarakat tidak mampu menurun hampir 1 persen sejak pemerintahan Presiden Joko Widodo,” ucap Rudiantara.
Rudiantara menuturkan, keseriusan pemerintah Indonesia menjadi repository hub dengan telah diajukannya proposal oleh Kementerian Kominfo mengundang 19 Duta Besar negara-negara G20 untuk bertemu dalam makan malam.
Dalam kesempatan agenda tersebut dipresentasikan tentang perkembangan teknologi digital di Indonesia yang dapat menurunkan angka gini ratio di kehidupan masyarakat.
Go-Jek tercatat menjadi Unicorn terbesar nomor satu di Indonesia. Sebagai informasi, unicorn adalah sebuah perusahaan bisnis memanfaatkan teknologi digital yang telah memiliki nilai valuasi lebih dari USD 1 miliar.
Go-Jek menjadi perusahaan start up pertama di Indonesia yang disematkan sebagai unicorn sejak Agustus 2016. Berdasarkan data yang dirilis Go-Jek akhir tahun 2017, ada 100 juta transaksi yang terjadi di platform Go-Jek setiap bulannya. (kom/jpp)
Menkominfo: Perusahaan Berbasis Digital Ikut Tekan Gini Ratio
Leave a comment