Surabaya, cakrawalapost.com – Industri kertas dan barang-barang dari kertas serta percetakan di Jawa Timur mencapai Rp 27,44 triliun atau 4,68 persen dari Produk Domistik Regional Bruto (PDRB) 2017 dari sektor industri pengolahan.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Timur, Drajat Irawan saat membuka Pameran Surabaya Printing Expo (SPE) yang ke 13 di Surabaya, Kamis (2/8/2018).
“Melihat jumlahnya cukup besar maka industri kertas barang dari kertas dan percetakan perannya cukup besar didalam pertumbuhan perekonomian Jawa Timur,” imbuhnya, seperti dikutip dari laman Kominfo Jatim, Jumat (3/8/2018).
Lebih lanjut ia mengatakan, Jawa Timur dengan pertumbuhan ekonominya diatas rata-rata nasional pada 2017 sebesar 5,5 persen sementara nasional hanya 5,06 persen. Pertumbuhan ekonomi Jawa Timur terbesar didorong oleh industri pengolahan, perdagangan dan sektor pertanian. Salah satu pertumbuhan ekonomi Jawa Timur didorong oleh industri percetakan digital yang didalam industri pengolahan.
Sebagai informasi, di Jawa Timur saat ini mempunyai 4.475 unit industri percetakan baik itu berskala kecil, menengah dan berskala besar, hal tersebut merupakan peluang yang luarbiasa besar bagi yang menggeluti dunia percetakan. Karena selama ini promosi yang melalui sablon, poster , pamlet, dan publikasi periklanan banyak menggunakan alat-alat percetakan.
Kemudian Jawa Timur saat ini sedang mengembangkan industri makanan dan minuman (Mamin) kemasannya (packaging) dibuat sedemikian rupa yang cukup menarik termasuk didalam pelebelannya.
“Diharapkan industri percetakan bisa ikut berperan karena daya saing nilai industri tersebut terletak dari kemasannya. Oleh sebab itu kemasannya bisa dicetak lebih bagus dan lebih kreatif sehingga menarik,” tukasnya.
Kemudian soal desain di Jawa Timur bagi industri kecil menengah (IKM) bisa bersinergi dengan Persatuan Perusahaan Grafika Indonesia (PPGI). Diinformasikan Disperindag mempunyai pusat desain yang namanya Jatim IT kreatif pusatnya di Malang dan Surabaya. Jikalau IT kreatif yang bisa mencetak kemasan ini telah bersinergi dengan PPGI akan bisa membantu para IKM yang bergerak di sektor mamin.
Selanjutnya, Disperindag juga menpunyai UPT industri kemasan dimana banyak IKM yang telah diberi pembinaan desain grafika gratis tetapi masih kebingungan dengan pencetakannya. Selama ini para IKM tersebut mencetak desain kemasan di percetakan kecil. Kalau para IKM, Disperindag dan PPGI bisa sinergi kerjasama dengan PPGI maka industri di Jawa Timur akan maju lebih besar.
“Sehingga hulu–hilir mulai bahan baku, produksi, kemasan dan sampai pemasarannya baik lokal maupun global atau yang disebut industri kecil menengah paripurna bisa disinergikan dengan PPGI akan berkembang lebih maju nilai daya sainnya,” ujarnya lagi.
Disamping itu, Disperindag Jawa Timur mempunyai 26 kantor perwakilan dagang di provinsi mulai Aceh sampai Papua. Kalu hal bisa terwujud kerjasama antara Disperindag dan PPGI akan bisa memberikan nilai tambah perdagangan Jawa Timur. Perlu diimformasikan bahwa perdagangan antarprovinsi Jawa Timur di Indonesia telah mengalami surplus sekitar Rp 194 triliun.(rur)