Gresik, cakrawalanews.co – Kabupaten Gresik dinilai sangat cocok untuk budidaya berbagai jenis tanaman tembakau. Apalagi harga jual tembakau untuk saat ini cukup mengiurkan, dibandingkan dengan komoditi lain.
“Jika dibandingkan dengan menanam padi hasilnya lima banding dua, yaitu lima untuk tembakau dan dua untuk padi. Hasil itu didapat apabila panen keduanya dapat menghasilkan panen maksimal,” kata, Kepala Dinas Pertanian (Disperta) Kabupaten Gresik Agus Djoko Waluyo, Rabu (6/12).
Ia menyebut, secara historis, wilayah Kabupaten Gresik pernah menjadi sentra perkebunan tembakau. Perkebunan penghasil tembakau seluas 500 hektar kala itu menyebar di beberapa wilayah di Gresik bagian Selatan,
“ Yaitu di Kecamatan Wringinanom, Balongpanggang, Menganti dan Benjeng,” ujarnya.
Ditambahkan Agus, hal inilah yang akan kembali digagas untuk mengembangkan tembakau agar menjadi salah satu komoditas pertanian di Gresik sebagai diversifikasi tanaman pangan.
Namun pihaknya dalam budidaya tanaman tembakau yang akan dilakukan berbeda dengan budidaya yang sudah pernah ada. Baik dari sisi perencanaan, perlakuan, serta jenis tembakau yang akan ditanam yang juga berbeda dari jenis tembakau yang pernah ada di Gresik sebelumnya.
“Kami mulai menjajaki untuk menanam tembakau jenis virginia yang secara ekonomis harganya lebih mahal dibanding jenis tembakau lokal yang selama ini dibudidayakan di Gresik. Kami telah menentukan delapan titik areal di dua kecamatan. yaitu Kecamatan Balongpanggang dan Kecamatan Benjeng,” ungkapnya.
Ia menjabarkan, dalam ujicoba nantinya dengan menggunakan Dana bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT), Disperta sudah mengadakan analisa kesesuaian lahan dengan komoditas tembakau Virginia.
“Setelah uji tanah yang dilakukan pada tahun 2017 pada 20 titik lahan, ternyata yang cocok hanya ada di 8 titik (desa,red) yaitu Desa Lundo, Desa Sirnoboyo dan Desa Sedapurklagen di Benjeng. Kemudian di Desa Wotansari, Desa Sekarputih, Desa Jombangdelik, Desa Brangkal, dan Desa Dapet, Kecamatan Balongpanggang,” paparnya.
Pada lahan uji coba yang akan dimulai pada tahun 2018 ini, Dinas Pertanian Gresik menyiapkan lahan sekitar 1,5 hektar dengan melibatkan 75 orang petani tembakau.
“Kami sudah memberikan penyuluhan kepada para petani tembakau tersebut. Yang jelas ada perlakuan berbeda terhadap tanaman tembakau ini dibanding komuditas tanaman lain. Tanaman tembakau yang bisa dipanen setelah 6-7 bulan ini harus ditanam pada musim kemarau. Dipastikan mulai ditanam sampai panen tidak turun hujan. Dan. tentu saja tanaman tembakau sangat anti dengan pestisida,” tandasnya.
Mengenai penjualan hasil panen, pihak Disperta juga sudah memastikan akan dibeli oleh pengepul tembakau. Bahkan, saya sudah melakukan kesepakatan awal dengan seorang Ketua Asosisasi Petani Tembakau Jawa Timur untuk membeli hasil panenan tembakau jenis virginia Gresik,” pungkasnya. (eno/cn08)