Tegal, Cakrawalanews.co – Ditengah lesunya ekonomi, akibat pandemi Corona Virus Disease 19 (Covid-19), terutama bagi perekonomian keluarga, Polres Tegal Kota, TNI dan Pemerintah Kota (Pemkot) Tegal adakan pelatihan bagi warga Rumah Susun Sewa (Rusunawa) Kraton, Kecamatan Tegal Barat Kota Tegal, Minggu (22/8/2020), di halaman Rusunawa Kraton.
Kepolres Tegal Kota, AKBP. Rita Wulandari Wibowo menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan upaya dari tiga pilar, TNI, Polri dan Pemkot Tegal, bersama-sama kita memberdayakan perempuan di Rusunawa Kraton untuk ikut bisa memberikan peningkatan ekonomi keluarga dan juga kita memberikan sarana dan prasarana dari Pemkot dan juga dari Polri dan TNI untuk bisa dimanfaatkan sebagai sarana pelayanan dibidang kesehatan, ekodedukasi, pendidikan kemudian masalah administrasi kependudukan yang mana semua itu diperuntukan ke warga di Rusunawa.
Kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh Komandan Kodim 0712 Letkol Inf Sutan Pandapotan Siregar, dan elemen perempuan, isteri dari: Wali Kota, Wakil Wali Kota, Dandim 0712, Danlanal Tegal dan elemen perempuan Kota Tegal.
Kapolres menyampaikan pada kegiatan tersebut, pihaknya menggandeng Kelompok Industri Kreatif Mandiri, yakni IKM Sapu Sorgum dan IKM Sarung Goyor. Dimana nantinya kalangan ibu Rusunawa setiap hari akan mendapatkan pelatihan dari kedua pelaku IKM tersebut.
“Pelatihan ini setiap hari akan dilangsungkan di tempat ini yang mana pelatihan ini terdiri dari dua pembuatan produk, yang pertama adalah sapu sorgum dan pembuatan tenun sarung goyor yang sudah menjadi ciri khas kota Tegal” tutur AKBP Rita.
Ia berharap dengan upaya kepedulian dari perempuan dan juga dari sinergitas tiga pilar TNI Polri dan Pemkot kota Tegal, semoga permasalahan-permasalahan yang dihapadi oleh masyarakat efek dari pandemi covid khususnya di Rusunawa Kota Tegal ini bisa teratasi dengan baik.
Sementara itu, pemilik Fahaltek, Fahmi Lukman Alkatiri, yang terlibat dalam giat pelatihan tersebut menyampaikan bahwa pihaknya menyambut baik giat tersebut, menurutnya pelatihan ini jika bisa dimanfaatkan dengan baik oleh warga Rusunawa bisa membantu perekonomian keluarga.
Ia sengaja mendatangkan alat tenun sarung goyor dan pelatih untuk memberikan pelatihan kepada Ibu-ibu Rusunawa. Ia menambahkan bahwa saat ini pasar sarung goyor sangat terbuka, 80 persen pasar sarung goyor adalah ekpor ke luar negeri, dan 20 persen untuk pasar domestik.
Fahmi menjelaskan, pihaknya sudah pernah melakukan pelatihan dan berhasil, Ia mencontohkan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Tegalandong Kabupaten Tegal, diawali dengan pelatihan dan saat ini warga binaan bisa menghasilkan 2 kodi dalam seminggu, dan jika hal ini bisa dilakukan para ibu Rusunawa, tentunya akan sangat membantu ekonomi keluarga.
Senada dengan Fahmi, penggiat IKM sapu sorgum, Ismi Juliani menyampaikan bahwa pasar sapu sorgum di Jepang masih cukup besar, selama kita bisa menjaga kualitas, pembeli dari Jepang akan menerima sapu sorgum dari pihaknya.
Setelah pelatihan ini dilaksanakan, satu minggu kedepan pihaknya akan melihat ketertarikan dari para ibu penghuni Rusunawa terhadap pembuatan sapu sorgum tersebut jika tekun, dan giat berlatih pasti bisa membuat sapu sorgum sesuai dengan kualitas yang diinginkan pihak pembeli dari Jepang. “Yang tidak kalah penting menurut Ismi adalah, pembuatan sapu sorgum ini bisa dilakukan di rumah, jadi bisa mengisi waktu ibu-ibu rusunawa dengan kegiatan produktif” ungkapnya. (Rosikin)