Slawi, Cakrawalanews.co – Agenda Musda FPI Jateng yang sedianya digelar dikediaman Habib Bagir Bin Hasan di Ketitang Tegalwangi Talang Kab Tegal Senin (28/10/2019) mendapat penolakan dari banyak kalangan. Penolakan datang dari tokoh masyarakat, tokoh agama dan sejumlah Ormas. Beragam penolakan muncul baik langsung disampaikan pada Habib Baqir saat pertemuan antar tokoh masyarakat Kab Tegal, lewat pernyataan sikap di Medsos maupun lewat sejumlah sepanduk yang terpasang disejumlah tempat.
Pada akhirnya Habib Bagir bin Hasan Bin Syaikh Abu Bakar dihadapan sejumlah awak media menyatakan Musda FPI dibatalkan. Sebagai sebagai penggantinya digelar pengajian umum Maulud Nabi Muhammad SAW di musalah Darul Na’im, Ketitang Tegalwangi Talang, Kabupaten Tegal Pengajian umum ini pun oleh Habib Bagir selesai pukul 12.00 WIB, ungkap Habib Baqir dihadapan sejumlah awak media..
Sedianya Musda FPI Jateng digelar hari ini Senin (28/10/2019) dikediamannya namun arus penolakan dari banyak tokoh agama, tokoh masyarakat dan komponen masyarakat Tegal begitu kuat akhirnya dibatalkan sendiri oleh Habib Bagir. Kaitan pemilihan ketua dikembailkan dan menjadi urusan pusat, ungkap Habib Bagir.
Sebelum Habib Bagir menyampaikan pembatalan Musda FPI ribuan massa Laskar Ronggolawe menggelar aksi tolak Musda FPI. Massa aksi mengkonsentrasikan diri di lapangan Dukuhturi Kec. Dukuhturi dengan pengamanan penuh personil Polres Tegal dan satuan Brimob Pekalongan. Turut mengawal massa Laskar Ronggolae. H. Nurochman Nasor, M. Zaeni Mashadi, Adikin dan sejumlah tokoh lainnya
Guna menenangkan massa aksi Kapolres Tegal di wakili Wakapolres Kompol Heru Budiharto menyakinkan bahwa Habib Bagir sebagai panitia penyelenggara kegiatan secara resmi membatalkan kegiatan Musda FPI. Oleh karenanya Wakapolres meminta massa Laskar Ronggolawe membubarkan diri dan kembali ke rumah masing – masing. “ Habib Bagir telah menyatakan membatalkan Musda FPI dan menggantikannya dengan kegiatan pengajian umum.dan berakhir pada hari ini tepat pukul 12 siang” tutur Wakapolres
Dibagian lain Kompol Heru Budiharto berpesan agar warga kabupaten Tegal senantiasa menjaga kondufsitas yang telah terbangun selama ini dengan baik. Niat baik harus dibarengi dengan diawal dengan sesuatu yang baik sehingga akan melahirkan sesuatu yang baik pula. “ Niat baik kalau diawali atau didasari oleh yang tidak baik atau tidak benar dipastikan akan melahirkan sesuatu yang tidak baik. Jadi niat baik belum tentu menghasilkan yang baik kalau tidak didasari cara yang baik” ungkapnya.
Setelah mendapat kepastian Musda FPI dibatalkan massa akhirnya membubarkan diri, Sebelum membubarkan diri ketua Laskar Ronggolawe, Adikian membacakan pernyataan sikap yang berisikan penolakan segala macam bentuk radikalisme. Menolak segela pergerakan yang tidak sejalan dengan NKRI, Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal seperti FPI, Khilafah dan HTI. Pemerintah harus memiliki keberanian untuk membubarkannya. Dan diakhiri dengan pembacaan Sumpah Pemuda. (Dasuki)