Surabaya,cakrawalapost.com- BPTP Jatim terus melakukan terobosan dalam rangka mendukung UPSUS Pajale. Kali ini BPTP jatim melakukan inventarisasi lahan pajale berbasis sistem android. Kegiatan itu melibatkan petugas lapang, meliputi mantri tani, penyuluh, dan POPT dari semua kecamatan sebanyak 50 orang.
Kepala BPTP Jatim, Chendy Tafakresnanto, Senin (10/9) mengatakan, saat ini luas lahan pertanian di Kabupaten Sidoarjo semakin berkurang karena adanya alih fungsi lahan, sehingga perlu upaya untuk meningkatkan produksi dan produktivitas Pajale yang dapat ditempuh melalui rekayasa sistem tanam dan penerapan inovasi teknologi.
“Data yang akurat terkait sumberdaya lahan maupun provitas berbasis spasial, sangat diperlukan dalam rangka menuju precision farming dan pertanian modern,” katanya.
Dr. Atekan, salah satu peneliti BPTP Jatim mengatakan, inventarisasi lahan pajale berbasis sistem android dilakukan dengan menghimpun data pertanian secara terstruktur dan bereferensi geografis yang dapat disajikan secara spasial. Dengan cara tersebut akan memudahkan dalam mengolah, menyajikan, dan bisa memberikan manfaat untuk pengembangan pajale khususnya.
Dirinya telah menjelaskan bagaimana mengimput data, menyimpan, dan diolah sebagai satu kesatuan basis data dalam perangkat lunak komputer berbasis spasial. Pihaknya juga telah mengajarkan aplikasi Avenza Map pada HP berbasis Android untuk pengecekan/updating data di lapangan. Harapannya, dengan kegiatan ini nantinya pencatatan data sumberdaya lahan dan komoditas pertanian lebih akurat, lengkap, mudah diolah dan gampang diakses. (jal)
dan NPK 300 kg per hektar dengan cara dilarutkan ke air lalu di berikan ke tanaman dengan cara dikocor”, beber Ratno. “Air tersedia melimpah disini, kalau musim kemarau tinggal pakai sprinkle. Justru kalau ditanam di musim hujan hasilnya jelek,” tukasnya.
“Petani kami siap mendukung program swasembada pemerintah. Kami harap dukungan pemerintah mencetak penangkar-penangkar benih baru, agar nantinya ketersediaan benih TMB bersertifikat bisa meningkat,” pungkas Suratno. (Tan/jpp)