Surabaya,cakrawalanews.co – Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur mendukung dan menyambut baik rencana pemprov Jatim mengembangkan pilot project pengembangan bahan bakar bioethanol di Jatim. Jika itu terealisasi, maka akan berdampak positif bagi petani tebu di Jatim.
“Kami senang sekali jika hal ini dilakukan di Jatim. Di tengah keterpurukan harga gula di Jatim yang kalah bersaing dengan gula impor. Kami yakin, itu bisa menambah kesejahteraan petani tebu di Jatim,” ujar Anggota Komisi B DPRD Jatim, Yayuk Puji Rahayu di DPRD Jatim, Senin (1/4).
Menurut Yayuk, kualitas tebu lokal di Jatim tentunya tak kalah bagus dari kualitas gula impor yang dibanggakan oleh pemerintah. “Dengan kualitas tebu yang baik, tentu tetes tebunya juga bisa dimaksimalkan untuk pengembangan bahan bakar bioethanol,” tegas Yayuk.
Ditambahkan Yayuk, berdasarkan data yang diperoleh potensi tetes tebu yang diolah menjadi ethanol baru sekitar 10%. Oleh sebab itu, pihaknya ingin segera ada roadmap terkait penguatan bioethanol di Jatim. “Pemanfaatan bioetanol diupayakan menggunakan teknologi yang efektif, sehingga bisa memberi nilai tambah bagi petani,” ungkapnya.
Sebelumnya, tim Setjen Wantannas (Dewan Pertahanan Nasional) Irjen Pol Indra Miza bertemu Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan, Jatim dipilih oleh Wantannas sebagai pilot project penggunaan bahan bakar bioetanol berbasis tebu. Hal ini ditunjang oleh besarnya potensi tebu yang ada di Jatim. “Sebelumnya, pemanfaatan tebu sebagai bioetanol ini telah dicoba di PTPN X, dan hasilnya sungguh luar biasa,” terangnya.
Ditambahkan, jika program ini bisa dijalankan dengan sukses di Jatim maka akan tercipta ketahanan energi di Indonesia. Selain itu, pihak Wantannas juga sudah membuat roadmap dan format terkait pemanfaatan bioetanol. “Pihak Pertamina juga sudah ada kesiapan terkait pemanfaatan bioetanol. Oleh sebab itu, kami akan terus berkoordinasi dengan Pemprov Jatim untuk kesuksesan pilot project ini,” urainya. (jnr/wan/pca/p)