Surabaya,cakrawalanews.co – Tingkat konsumsi ikan di masyarakat Jawa Timur saat ini mencapai 34,62 kg per kapita/tahun. Jumlah tersebut meningkat 100 persen lebih jika dibandingkan tahun 2010 yang mencapai 16 kg per kapita/tahun.
“Peningkatan ini berkat kerja keras anda semua, kami mengucapkan terima kasih setinggi-tingginya kepada seluruh pihak, baik pemerintah, maupun Forikan kabupaten/kota se-Jatim,” kata Ketua Umum Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (Forikan) Jawa Timur, Hj. Nina Soekarwo saat Peringatan Hari Ikan Nasional (HARKANNAS) ke-5 dan Pertemuan Forum Peningkatan Konsumsi Ikan Jatim Tahun 2018 di Surabaya, Kamis (15/11) melalui siaran pers Humas Setdaprov Jatim.
Bude Karwo mengatakan, peningkatan tersebut menunjukkan bahwa masyarakat Jatim kian memahami dan menyadari pentingnya mengkonsumsi ikan. Khususnya untuk segi kesehatan, pemenuhan gizi, mencerdaskan anak bangsa, serta dalam rangka mengoptimalkan hasil sumberdaya perikanan dan kelautan Jatim yang luar biasa.
Ia juga menjelaskan, ikan memiliki kandungan gizi yang sangat baik, yakni terdapat protein hewani, vitamin, mineral tinggi, dan omega 3. Karena itu, ikan sangat baik bagi pembentukan kecerdasan otak. Dengan menyantap ikan secara rutin sejak dini, maka kualitas SDM bangsa ini juga akan meningkat.
“Ingat, tingkat kecerdasan dan pertumbuhan anak sangat ditentukan pada 1.000 hari pertama kehidupan, termasuk sejak dalam kandungan. Karena itu, kepada semua masyarakat, khususnya ibu-ibu, agar rutin mengonsumsi ikan sejak hamil hingga menyusui. Jangan percaya makan ikan itu cacingan, justru dengan makan ikan kecerdasan otak akan meningkat terutama saat berada di usia emas 0 sampai 8 tahun,” katanya.
Mengingat pentingnya mengkonsumsi ikan tersebut, Bude Karwo yang juga menjadi Ketua TP PKK Jatim ini berpesan kepada pemerintah, ketua Forikan kabupaten/kota, dan masyarakat se-Jatim untuk terus mengkampanyekan mengkonsumsi hewan yang bergizi tinggi. “Jangan pernah surut untuk menggelorakan makan ikan ya. Manfaatnya sangat baik untuk kelangsungan hidup kita,” pesannya.
Ketua Forikan Indonesia, Dr. Djoko Maryono mengatakan, meningkatkan konsumsi ikan menjadi salah satu langkah penting guna mencerdaskan generasi penerus bangsa. “Sebaliknya, jika kurang gizi, maka bisa jadi beban masyarakat, dan beban bagi negara,” katanya.
Ditambahkannya, saat ini kecerdasan otak atau intelligence quotient (IQ) Indonesia hanya berada di angka 89 atau sejajar dengan Kamboja dan Laos. Angka tersebut sangat jauh tertinggal dari Singapura yang mencapai angka 103, dan Jepang yang mencapai angka 110. “Tentu ini sangat disayangkan, karena bangsa ini memiliki wilayah laut yang sangat luas dengan potensi ikan yang luar biasa,” katanya.
Dengan mengkonsumsi ikan sejak dini, lanjut Ketua Forikan Djoko, maka generasi penerus bangsa akan cerdas, setelah dewasa mereka akan menjadi cakap dan kompetitif. Artinya, bangsa ini punya SDM yang hebat dan produktif. “Dengan SDM seperti itu, maka ini bisa jadi pemutus rantai kemiskinan, sehingga meningkatkan tatanan kehidupan sosial dan ekonomi,” lanjutnya.
Oleh karena itu, Djoko Maryono mengajak kepada masyarakat untuk lebih rutin mengkonsumsi ikan sejak dini. Yakni mulai saat janin di kandungan, setelah lahir, beranjak dewasa hingga usia senja. “Produk-produk ikan saat ini bermacam-macam, ada yang dijadikan nugget, bakso, sate, bahkan ada es krim yang dibuat dari olahan ikan lele,” ujarnya. (jn/wan/Put)