
Surabaya, cakrawalanews.co – Pemahaman cara penyelamatan dalam menghadapi bencana atau tanggap bencana harus dimiliki oleh setiap siswa di kota Surabaya. Hal itu mengingat terjadinya bencana baik itu gempa bumi, puting beliung, dan banjir sangat berpotensi terjadi di kota Pahlawan.
Oleh karena itu, pihak Badaan Penanggulangan Bencara Daerah (BPBD) Kota Surabaya didorong melakukan kerjasama dengan Dinas Pendidikan untuk membuat pembelajaran tentang penyelamatan dilingkup Sekolah.
William Wirakusuma, anggota DPRD Kota Surabaya, mendesak bahwa dikota Surabaya ini sudah selayaknya ada kurikulum khusus yang mengajarkan tentang penyelamatan dari bencana atau tanggap bencana.
“ Surabaya itu harusnya ada kurikulum khusus untuk anak-anak tentang bahaya bencana alam karena, akhir-akhir ini sering terjadi kebakaran, banjir dan puting beliung,” kata Wiliiam, akhir pekan lalu.
Anggota komisi C ini menyebut, meskipun sudah ada layanan dari Dinas Pemadam Kebakaran dalam edukasi bahaya bencana namun, ia merasa hal itu masih kurang masif dilakukan.
“ Dinas Kebakaran itu cuma didatangi sekolah-sekolah, tapi kita minta ada upaya jemput bola dengan turun ke sekolah-sekolah, ya semacaam kurikulum yang mengajarkan anak-anak tentang bahaya bencana alam,” ujarnya.
Politisi PSI ini menambahkan bahwa sudah ada Permendikbud tahun 2019 nomor 33 dan juga perwali tahun 2021 juga sudah keluar, oleh karena itu harus ada kerjasama dengan dinas Pendidikan dan BPBD untuk pembelajaran tentang bahaya bencana.
“ Ini harus segera didiskusikan nantinya, wujud kurikulum khusus ini berupa pelajaran atau ekstra. Karena diluar negeri saja sejak kecil anak-anak sudah diajarkan bagaimana tanggap terhadap kondisi kedaruratan,” tambahnya.
Selain itu pula, lanjut William bahwa, dengan adanya kurikulum tentang tanggap bencana tersebut akan lebih memudahkan pemahaman akan fungsi dari nomor kedaruratan 112 kepada anak didik.
“ Apalagi di Surabaya ini sudah ada nonor kedaruratan yakni 112, sehingga nanti bisa sekaligus mengedukasi siswa,” pungkasnya.(hadi)