Surabaya, cakrawalanews.co – Program kerja bakti dalam menjaga lingkungan perkampungan lewat “Surabaya Bergerak” terus meningkatkan kesadaran masyarakat di Kota Pahlawan terhadap budaya luhur bangsa dan kearifan lokal ditengah masyarakat perkampungan.
Program kerja bakti yang dibesut oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, disebut mampu memupuk kembali budaya rasa gotong royong, Tepo Sliro dan guyub-rukun di lingkungan perkampungan.
Seperti yang dilakukan oleh warga Tubanan Baru, Kelurahan Karang Poh, Kecamatan Tandes, Surabaya. Melalui program Surabaya bergerak mereka sekin mempererat rasa gotong royong dan guyub rukun melalui kegiatan kerja bakti.
Ketua RW 07 Tubanan Baru, Angga Tria Wardhana mengatakan, semua warga mulai dari RT 01 sampai 04 Tubanan Baru sangat antusias mengikuti kerja bakti massal ini.
Angga menyebutkan, ada beberapa titik fokus yang menjadi pusat pekerjaan kerja bakti. Mulai dari saluran air yang tidak lancar hingga menjadi genangan ketika turun hujan dan fasilitas umum (fasum) lainnya.
“Alhamdulillah, warga sangat guyub dan antusias sekali mengikuti kerja bakti massal. Juga membersihkan lingkungan, serta juga lahan fasum yang nantinya pemanfaatanya bisa di gunakan oleh RT masing-masing,” ujarnya.
Senada dengan Angga Tria Wardhana, Ketua RT 02 RW 07, Tubanan Baru, Guntur Deni Pramurti menambahkan, melalui kegiatan kerja bakti Surabaya bergerak ini warga semakin tergugah untuk peduli terhadap lingkungan selain itu rasa kebersamaan dan gotong royong begitu terasa.
Guntur menyebut, seprti yang dilakukan oleh warganya, yakni denga bergotong royong membersihkan fasum untuk kepentigan warga.
“ Untuk masalah fokus khusus warga RT 02 selain pemberantasan sarang nyamuk dan saluran kami membersihkan lahan fasum yang nantinya dapat dimanfaatkan bagi warga yang mempunyai mobil namun belum ada garasi. Jadi untuk kerja bakti saat ini kami warga RT 02 fokus pembersihan lahan fasum untuk dimanfaatkan menjadi parkiran mobil,” sebutnya.
Sebab, ia menilai bahwa program yang dibesut oleh Wali Kota Eri Cahyadi dengan meningkatkan kesadaran warga sangatlah tepat terlebih dalam menjaga tradisi atau kearifan lokal seperti teposeliro dan guyub rukun serta gotong royong.
“Selama pandemi kami sudah jarang melakukan kerja bakti karena pembatasan dan lainnya. Jadi Surabaya bergerak ini mampu meningkatkan kebersamaan kita setelah dua tahun ini sudah jarang bertemu secara guyub seperti ini. Kami jadi peduli terhadap lingkungan sekitar,” ungkap Guntur.
Apalagi kata Guntur bahwa, dengan adanya program “Surabaya Bergerak” ini, Pemkot Surabaya sangat memprioritaskan program yang bersentuhan langsung dengan perkampungan dan juga melibatkan warga secara langsung.
“Surabaya Bergerak sangat bagus, Pemkot Surabaya juga terus memprioritaskan program yang bersentuhan langsung dengan lingkungan perkampungan. Dan pelibatan warga sangatlah bagus,” katanya.
Ia pun berharap Program kerja bakti massal “Surabaya Bergerak” terus digalakkan Pemerintah Kota (Pemkot) dan warga, baik di kawasan perkampungan maupun perumahan.
“ Kerja bakti seperti ini akan terus digalakkan khususnya di Tubanan Baru, yang tentunya juga meminta suport dari pemerintah kota Surabaya untuk masalah penanganan pembuangan sampah seusai pembersihan,”pungkasnya.