Warga Manukan Kulon Keluhkan Pembangunan Proyek Bozem

oleh -97 Dilihat

Surabaya, cakrawalapost.com – Warga Manukan Tirto RT 07 RW 08 kelurahan Manukan Kulon kecamatan Tandes Surabaya tengah diresahkan oleh pembangunan proyek Bozem dikawasan tersebut.

Keresahan warga tersebut disebabkan adanya tanah yang ambles yang mengakibatkan beberapa unit rumah warga mengalami kemiringan dan adanya keretakan di tembok rumah. Rumah yang miring tersebut milik dua warga setempat yakni Yani dan Salim.

“Karena pengerukan tersebut dua rumah longsor, milik pak Yani dan pak Salim,” terang Harjo salah satu warga RT 07 RW 08 ketika ditemui wartawan di lokasi proyek Kamis (10/5/2018).

Lebih lanjut Harjo menuturkan, pembangunan proyek tersebut mengakibatkan rumah warga amblas dan miring akibat erosi tanah yang disebabkan pengerukan tanah yang mengunakan alat berat eskavator.

Sementara itu, warga lain Mudjiono yang juga sebagai Ketua RT 07 RW 08 Manukan Tirto, juga mengeluhkan proyek tersebut tanpa dibarengi dengan sosialisasi kepada warga secara maksimal.

Ia mengaku hanya mendapat pemberitahuan dari RW jika ada undangan rapat di kelurahan, yang menginformasikan jika nanti ada pengerukan Telaga dan informasi adanya pengukuran serta himbauan untuk warga yang rumahnya berdekatan dengan lokasi proyek untuk mengumpulkan sertifikat tanah.

“Informasinya yang mengusulkan warga Lempung tapi kita yang ketiban dampaknya, tanpa permisi dan kulo nuwon, warga saya yang terkena dampak hampir lima puluh persen. Selain itu gorong-gorong rusak semua dan paling parah dampaknya wilayah RT 07,” terangnya.

Masih menurut Mudjiono bahwa ada 13 warga yang terdampak karena proyek tersebut diantaranya rumah ambrol (longsor), miring dan retak. Yang paling parah rumah milik Yani dan Salim ambrol dan miring.

“Infonya dari dari PU suruh mendata dulu, tapi sampai sekarang tidak ada kejelasan sampai sekarang, dari bulan Februai kemarin,” jelasnya.

Masih menurut Mudjiono, bahwa dirinya telah melaporkan kepada pihak Dinas dan mengirim surat ke Wali Kota.

“Kita sudah lapor ke dinas dan mengirim surat ke Wali Kota namun hingga kini belum ada tanggapan,” pungkasnya.

Hingga berita ini ditulis pihak Dinas PU Bina Marga belum berhasil dikonfirmasi terkait adanya rumah warga yang terdampak akibat pembangunan bozem.(nafan hadi)