Surabaya, cakrawalanews.co – Adanya siswa SD yang terpapar Covid-19 diakui Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.
Wali Kota Eri mengatakan temuan satu siswa SD yang positif Covid-19 setelah dilakukan tes secara acak. Dimana setelah ditelusuri, ternyata siswa ini baru dari luar kota dan baru pertama kali mau masuk sekolah.
“Jadi, bukan yang sudah melakukan PTM selama ini,” kata Wali Kota Eri.
Wali Kota Eri menambahkan, bahwa setiap hari di sekolah dilakukan tes secara acak, dari setiap kelas diambil beberapa siswa, dan ternyata tadi ditemukan ada satu siswa yang positif.
Wali Kota Eri juga menegaskan bahwa adanya tes ini penting dilakukan sebagai bentuk kehati-hatian dalam pelaksanaan PTM.
“Makanya saya berharap orang tua murid atau wali murid untuk selalu menjaga putra putrinya. Jadi, sama-sama menjaga antara wali murid dengan gurunya kalau kita mau terus melakukan PTM,” pungkasnya.
Sementara itu, pelaksana Tugas (Plt) Kabid Sekolah Menengah (Sekmen) Dispendik Kota Surabaya Tri Aji Nugroho membantah adanya klaster sekolah di Kota Surabaya yang menyebabkan Pertemuan Tatap Muka (PTM) untuk SMP ditiadakan.
Menurutnya, PTM itu bukan ditiadakan atau dihentikan, tapi dialihkan sementara karena sekolah tengah mempersiapkan ANBK ini.
“Tes swab yang dilakukan kepada siswa itu merupakan bentuk kehati-hatian pemkot selama menggelar PTM di sekolah,” tegasnya.
Menurutnya, Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya kini tengah mempersiapkan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) se Kota Surabaya. Makanya, Pertemuan Tatap Muka (PTM) SMP dialihkan kembali ke daring.
“Jadi, saat ini kita berkonsentrasi untuk mempersiapkan ANBK yang merupakan program pemerintah pusat. ANBK ini akan diikuti oleh kelas 8 dan akan digelar pada 4-7 Oktober 2021,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kabid Sekolah Menengah (Sekmen) Dispendik Kota Surabaya Tri Aji Nugroho, Kamis (30/09).
Menurutnya, saat ini pihak Dispendik dan pihak sekolah sedang mempersiapkan sarana dan prasarana (sarpras) berupa komputer, karena nantinya ANBK ini hampir mirip dengan ujian nasional yang menggunakan komputer.
Bahkan, kini Dispendik tengah mempersiapkan pengawas hingga administrasinya.
“Sistemnya nanti hampir mirip dengan UN (ujian nasional) dulu. Jadi, mereka akan mengerjakan soal langsung di komputer untuk mengukur kompetensi dan numerasi siswa,” kata dia.
Oleh karena itu, dalam rangka sterilisasi tempat, persiapan sarpras dan juga administrasi di sekolah, serta supaya pelaksanaannya lebih lancar, maka pembelajaran di SMP dilakukan secara daring sampai ANBK selesai.
“Mulai Kamis (30/09) dialihkan ke daring, dan mungkin pada hari Senin (11/10), PTM di SMP bisa dilakukan kembali, karena ANBK-nya sudah selesai,” tegasnya.(hadi)