Tak Cukup Google Translate, di Pasar Global Mahasiswa Keperawatan Harus Mahir Bahasa Inggris

oleh -363 Dilihat

Surabaya, cakrawalapost.com-Di era global ini Mutiyah Mahdin, S.Pd, Teacher of Briton International English memandang bahasa Inggris merupakan materi wajib harus dijadikan bahan ajaran untuk mahasiswa keperawatan. Ini penting, karena perawat di Indonesia sering menemukan kendala saat melayani warga asing.
Mereka cukup sulit berdialog dengan turis, padahal saat ini negara kita makin sering didatangi warga asing, baik untuk liburan, penelitian, atau pun pertukaran pelajar. Bukan tidak mungkin, selama berada di sini para turis mengalami gangguan kesehatan, atau sekadar butuh check-up.
Selain itu, petunjuk penggunaan mayoritas peralatan medis pun menggunakan bahasa Inggris. Dalam hal ini, untuk memahami konsep, diperlukan skill berbahasa Inggris yang mumpuni agar kita dapat memahami makna konteks.
Oleh karena itu, sebaiknya pihak kampus menyediakan fasilitas atau menjalin kerja sama dengan pemberi kursus bahasa yang diakui integritasnya untuk menyediakan silabus berbasis ESP (English for Specific).
Sehingga, kita dapat menemukan solusi yang nantinya berdampak besar pada pengembangan potensi bahasa, dan bisa memudahkan kita pada tataran kancah international. Persiapan yang paling matang yakni penyajian bahan acuan untuk memilah tema yang sering digunakan pada treatment pasien. “Jadi, ketika praktek di lapangan, mahasiswa memiliki rasa percaya diri untuk mengaplikasikan ilmu yang diberikan di kampus. “tuturnya
Untuk menghadapi pasar global, mahasiswa keperawatan disarankan mendalami beberapa artikel atau jurnal berbahasa Inggris. Tak cukup bermodalkan Google Translate.Perawat berkompeten harus mampu memahami istilah-istilah keperawatan dalam bahasa Inggris. Pembelajaran seperti ini sebaiknya terstruktur, agar menghasilkan perawat yang handal dari segi teori maupun praktek.
Dari segi teori, mereka dapat melakukan presentasi call paper di berbagai konferensi serta memperbarui ilmu terkini atau metode kontemporer yang bisa diaplikasikan dalam dunia kesehatan.
Dalam segi praktek, mereka diharapkan lebih lihai menggunakan berbagai peralatan yang berlabel bahasa Inggris. Mahasiswa sebaiknya menciptakan inovasi baru yang bisa mendongkrak nilai dan kualitas individual serta kampus itu sendiri.
“Semoga hal ini dapat dijadikan bahan pemikiran bagi mahasiswa khususnya untuk mahasiswa keperawatan yang mempunyai kesempatan besar untuk menggali potensi diri.”pungkasnya. (wan)