Surabaya, cakrawalanews.co – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Soewandhi mengajukan anggaran sebesar Rp 110,4 milyar.
Anggaran besar tersebut diperuntukkan salah satunya guna pembelian alat radio terapi.
“Ada pengajuan anggaran belanja sebesar Rp.110,4 milyar yang diantaranya untuk pembelian alat Radioterapi,” tutur Ketua Komisi D DPRD Kota Surabaya Khusnul Khotimah, disela rapat pembahasan Rancangan APBD 2022 Kota Surabaya dengan Dinkes Surabaya pada Selasa (02/11).
Khusnul juga merinci anggaran tersebut juga digunakan untuk gaji ASN dan insentif tenaga kesehatan, jasa pelayanan kantor, tenaga kontrak yaitu dokter spesialis dan perawat, serta pengembangan SDM ke Korea.
Khusnul menambahkan, selain itu ada pengajuan anggaran belanja alat MRI sebesar Rp. 20 milyar.
“Kita tinjau dulu bagaimana kondisi perluasan bangunan di RS Soewandhi, karena alat-alat ini menghasilkan dampak radiasi yang cukup besar,” terangnya.
Disisi pendapatan, Khusnul mengungkapkan, ada proyeksi pendapatan dari RS Soewandhi sebesar Rp 275,6 milyar.
“Ada kenaikan pendapatan seiring dengan perluasan rumah sakit yang tentunya ada penambahan bed pasien. Hal ini membuat kita bangga karena masyarakat memberikan atensi dan apresiasi terhadap layanan rumah sakit milik pemerintah,” paparnya.
Sementara itu Plt Direktur RSUD Soewandhi Febria Rachmanita mengatakan, kebutuhan alat-alat tersebut yang diantaranya Radioterapi, untuk memaksimalkan layanan terhadap pasien kanker di RS Suwandi.
“Karena banyak antrian pasien kanker untuk mendapatkan pengobatan lewat radio terapi. Bahkan ada yang sampai 2 tahun,” ungkapnya.
Feni sapaan akrab Febria Rachmanita menambahkan kalau terlalu lama mengantri penyakit kanker yang diderita pasien semakin ganas.
“Kita ingin memberikan pelayanan terbaik bagi pasien kanker. Karenanya kita ingin punya alat itu,” terangnya.
Feni yang juga menjabat Kepala Dinkes Kota Surabaya tersebut kembali menjelaskan, RS Soewandhi memproyeksikan, penangangan kanker menjadi salah satu layanan unggulan di tahun 2023.
Setelah layanan terhadap penanganan penyakit jantung dan ortopedi.
“Nantinya kita buat satu lantai khusus untuk layanan penyakit kanker mulai Kemoterapi sampai Radioterapi. Ini juga menjadi upaya mendukung program Surabaya Medical Tourism, yang menjadikan RS Suwandi sebagai rumah sakit yang ditunjuk untuk itu,” pungkas Febria Rachmanita.(adv/hadi)