Rembang, Cakrawalanews.co – Pembangunan jembatan yang menghubungkan antara dusun Grabag dengan dusun Badeg desa Sridadi yang menggunakan Anggaran Bankeuprov T.A. 2020 menelan biaya 200 juta tersebut diakui masyarakat sekitar sangat membantu dalam kegiatan sehari – hari maupun dalam peningkatan ekonomi masyarakat.
Sumindar selaku pelaksana kegiatan pembangunan rehabilitasi jembatan tersebut mengaku mengalami kendala dalam pembangunan dikarenakan faktor cuaca yang tidak menentu dan air sungai yang meluap ketika musim penghujan.
“Awal pembangunan dilaksanakan dari bulan November, akan tetapi dikarenakan cuaca yang memasuki musim penghujan terpaksa kegiatan molor sampai pertengahan Januari, akan tetapi dengan molornya kegiatan pembangunan tidak menggangu dalam proses pembangunan maupun pembengkakan anggaran,” kata Sumindar pelaksana kegiatan pembangunan rehabilitasi jembatan saat ditemui di Balai Desa Sridadi, Senin (29/6/2021).
Kepala Desa Sridadi, Nasuka menjelaskan bahwa adanya penambahan bahu jembatan tidak ada di RAB, namun tetap dikerjakan atas inisiatif pelaksana kegiatan pembangunan rehabilitasi jembatan melalui musyawarah Perangkat Desa.
“Total keseluruhan bangunan jembatan ini sendiri yaitu penambahan lebar jembatan yang awal mulanya hanya 2,5meter sekarang menjadi 5meter dengan panjang 9meter, sehingga truck pertanian pengangkut tebu maupun komoditas lain dapat melalui dengan lancar dan tidak perlu memutar terlalu jauh,” tutur Nasuka
Karena sifatnya adalah rehabilitasi, sehingga pembangunan jembatan ini terdapat beberapa pondasi baru maupun mempertahankan pondasi lama yang kiranya masih baik, RAB yang awalnya digunakan untuk pengecoran pondasi tebing disisi selatan dirasa masih cukup kuat sehingga di alihkan untuk penguatan tebing utara sebelah timur.
“Kami kemarin sebelum mengerjakan sudah koordinasi bersama pihak terkait, dan beliau – beliau mengizinkan dengan catatan tidak ada perubahan nilai anggaran maupun fungsi dari bangunan tersebut”, pungkas Nasuka. (Sudarminto)