Semarang, Cakrawalanews.co – Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah (Jateng) mengeluarkan surat resmi penolakan atas program 5 hari sekolah yang digagas Kemendikbud. Surat resmi itu pun telah disebar PWNU Jateng ke semua PCNU di wilayahnya untuk bersama-sama menggelar aksi massa.
PWNU mengeluarkan surat berisi instruksi kepada semua Pimpinan Cabang NU (PCNU) di Jateng untuk menyampaikan sikap tegas kepada kepala daerahnya masing-masing terkait penolakan pelaksanakan kebijakan 5 hari sekolah.
Masing-masing PCNU juga diperintahkan mengkoordinasi badan otonom dan lembaga-lembaga yang beafilisasi ke NU serta elemen masyarakat lainnnya untuk menggelar aksi penolakan secara massif di seluruh wilayah Jawa Tengah.
“Aksi penolakan agar dilakukan secara tertib dengan tetap menjunjung tinggi akhlaqul karimah dan meminta restu serta dukungan kepada para kiai dan tokoh NU setempat,” demikian ditulis dalam surat instruksi tersebut.
Surat resmi tersebut ditandantangi oleh Rois Syuriah PWNU Jateng, KH Ubaidillah Shodaqoh; Katib Syuriah PWNU Jateng, KH Ahmad Sya’roni; Ketua Tanfidziyah PWNU Jateng, Abu Hafsin PhD; dan Sekretaris PWNU Jateng, Moh Arja Imroni.
Abu Hafsin mengakui telah mengirim surat tersebut ke semua PCNU di Jateng. Imbuan menggelar demo untuk menyampaikan pendapat, kata dia, juga disertai dengan syarat tegas dari PWNU agar menjaga ciri khas NU sebagai organisasi kaum santri.
“Kalau mau demo ya demo yang sopan model NU. Tidak boleh gaya urakan. Harus sesuai akhlaq NU. Tidak boleh nutup jalan,” kata Abu Hafsin, Selasa (8/8/2017).
Sikap keras dan terbuka menentang kebijakan pemerintah seperti ini sangat jarang, atau bahkan belum pernah, dilakukan NU melalui instruksi resmi organisasi. Organisasi muslim kultural ini tidak pernah melakukan perlawanan secara terbuka dan frontal menggunakan struktur organisasi.(dtc/ziz)