Surabaya, cakrawalapost.com – Proyek Jalur Lingkar Luar Barat (JLLB) dan Jalur Lingkar Luar Timur (JLLT) sudah memasuki tahap tender.
“JLLT dan JLLB sudah tander. Untuk JLLT ada dua ruas yang pertama Kenjeran menghubungkan Arief Rahman Hakim dan juga utara. Kalau JLLB kita konsentrasi yang sekitar stadion Gelora Bung Tomo,” kata Risma diruang kerjanya di Balai Kota Surabaya, Jumat (6/4/2018).
Risma optimis pembangunan JLLB lebih cepat selesai dibandingkan JLLT. Pasalnya, jalur yang dilalui JLLB lebih banyak dikuasai oleh pengembang perumahan.
“Kalau JLLB 70-80 persen lahannya pengembang dan mereka sendiri yang mengerjakan, kita sisanya,” ujar Risma.
Alasan JLLT harus dikebut pengerjaanya disebabkan jalur Middle East Ring Road (MERR) saat ini sudah mulai padat pada jam tertentu.
“Sekarang semua larinya ke MERR, makanya JLLT harus segera,” tambahnya.
Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya Erna Purnawati, dua proyek infrastruktur JLLT dan JLLB sama sama cepat dalam proses pengerjaannya karena sebagian besar lahan yang dilalui sama sama dimiliki pengembang.
“JLLT relatif cepat karena sudah banyak dikuasai pengusaha tol yang lama sudah menguasai dulu serta sudah dikuasai serta sudah ada ijin. Namun proyek tol tidak jadi sehingga proses pembebasan lahan juga cepat seperti JLLB. Lahan yang dimiliki pengembang tol itu sekitar 30 persen lebih,” ungkap Erna.
Sedangkan jumlah persil di JLLT yang dibebaskan kata Erna sekitar 450 persil. “Nantinya untuk JLLT lebih banyak flyovernya dan ada juga lahan sepanjang 2 Km milik Pakuwon akan dihibahkan ke Pemkot,” tambah Erna.
JLLT sendiri rencananya akan memiliki panjang sekitar 16 Km yang menghubungkan kawasan Suramadu hingga Gunung Anyar. JLLB lebih panjang 2 Km atau mempunyai panjang 18 Km yang menghubungkan Lakarsantri hingga Romo Kalisari.(nafan hadi)