Progres Program KB di Jatim Menunjukkan Keberhasilan

oleh -77 Dilihat
oleh
ketua tim penggerak prov jatim nina soekarwo buka pencanangan kesatuan gerak PKK-KB-Kesehatan serta sosialisasi kegiatan penurunan AKI dan FGD penguatan taman posyandu 2015 di bappeda prov jatim

Surabaya, cakrawalanews.co –

” Jadi, keberhasilan program KB di Jatim bisa memutus matarantai kemiskinan, karena penyebab utama ibu meninggal saat melahirkan adalah kemiskinan,” ujarnya.

Meskipun,  jumlah pasangan subur di Jatim  terus bertambah,  namun kesejahteraan di Jatimpun masih relative bagus. Kondisi tersebut diungkapkan oleh Ketua Tim Penggerak PKK Prov. Jatim, Dra. Nina Soekarwo,MSi yang akrap dipanggil Bude Karwo, saat memberikan pengarahan pada acara Pencanangan Kesatuan Gerak PKK KB-Kesehatan Tahun 2015, Senin (9/11) di Ruang Pertemuan Lt. 3 Kantor Bappeprov. Jatim.

Menurutnya, tingkat kesuburan di Jatim masih terkontrol atau relative bagus yakni pada angka 1,96 persen sementara  target Jatim pada angka 2,1 persen. Sedang TFR atau tingkat kesuburan nasional saat ini berada pada angka 2,41 persen.

” Jadi, keberhasilan program KB di Jatim bisa memutus matarantai kemiskinan, karena penyebab utama ibu meninggal saat melahirkan adalah kemiskinan,” ujarnya.

Wanita yang akrab disapa Bude Karwo ini mengatakan, tahun 2012 lalu Jatim mencanangkan program 10.000 taman Posyandu, ternyata targetkan tersebut bisa terlapaui yakni sekitar 12 ribu taman posyandu lebih yang telah berdiri di 38 kab/Kota se jatim.

Namun, lebih lanjut diutarakan Bude Karwo dengan target yang terlapaui itu tidak semua taman posyandu berkualitas atau memenuhi syarat sebagai tempat untuk membangun jiwa atau karakter anak-anak sebagai negerasi penerus bangsa. Mengapa? Sebab, yang namanya taman posyandu itu adalah tempat untuk membangun dan memperbaiki anak mulai dari masalah kesehatan, bermain, sosialisasi anak  sampai masalah pendidikan atau intelegenci yang menjadi penentu perkembangan  dan tumbuh kembang  jiwa anak. Anak bisa baik komunikasinya atau hubungan dengan sesam teman dan dengan orang yang lebih tua itu semua dimulai dari taman posyandu.

” Pendek kata, dari 12 ribu lebih taman posyandu yang ada di Jatim baru sekitar 23 persen taman posyandu yang berkualitas atau memenuhi syarakat sebagai sarana belajar dan bermain atau tempat layanan kesehatan,” jelasnya.

Masih ada Pekerjaan Ruamah (PR) kita sebagai ibu- ibu PKK yang harus segera diselesaikan yaitu meningkatkan mutu taman posyandu yang masih besar yakni sekitar 77 persen dari jumlah taman posyandu yang ada di Jawa Timur. Hal ini sangat penting, karena taman posyandu adalah pelaksaan dari PAUD terbentu dan langsung menyangkut dengan karakter serta mutu generasi penerus bangsa.

Selain, memperbaiki mutu taman posyandu, tujuan dari pencanangan kesatuan gerak PKK KB Kesehatan ini adalah menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan menurunkan Angka Kelahiran Bayi (AKB) hidup. AKI Jatim tahun 2014 sebesar 567 masih termasuk penyumbang yang tinggi di tingkat nasional. Padahal jumlah tersebut, dilihat dari total atau jumlah penduduk jatim yang besar/banyak dibanding dengan  propinsi lain. Padahal, kalau dilihat AKI Nasional adalah 102/100.000 kelahiran hidup dan prov. Jatim sebesar 93/100.000 kelahiran hidup.

Dengan predikat jatim penyumbang tertinggi tingat nasional untuk AKI, maka PKK Jatim ikut berperan aktif  dalam menangani masalah AKI di jatim. Yakni dengan mengadakan/ memberikan pendampingan pada ibu hamil mulai dari awal hingga paskah melahiran. Tahun 2013, sebanyak 742 ibu hamil yang diberikan pendampingan selama 10 bulan oleh kader PKK hasilnya sangat bagus yakni dua orang ibu meninggal saat melahirkan dikarenakan kelainan jantung dan kekurangan gizi.

Dan pada tahun 2014, sebanyak 900 ibu hamil yang  mendapatkan pendampingan kader PKK, hasilnya sangat bagus karena semuanya sehat dan selamat. Karena mereka, sudah terditeksi sejak dini yang dilakukan oleh ibu-ibu kader PKK. Sehingga mulai dari awal mereka sudah tidak kejang-kejang  atau tensi tinggi. Karena mereka mulai awak selelu diberikan pemeriksaan secara berkala dan rutin serta terus-menerus, sehingga hasilnya sangat memuaskan.

“ Sebab, sebesar 36 persen  yang meninggal ibu- ibu saat hamil atau  melahirkan adalah akibat dari kebanyakan pendarahan atau jantung dan darah tinggi. Untuk itu, PKK melalui para kadernya memberikan pendampingan mulai ibu hamil sampai dengan nifas atau selama 10 bulan,” urainya.

Sementara untuk Angka kelahiran bayi Hidup (AKB), Jatim masih diatas target MDG’s yakni sebesar 25/1000 kelahiran hidup, sedang target MDG’s adalah 23/1000 kelahiran hidup. (hms/mnhdi/cn01).