Surabaya, cakrawalanews.co – Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Surabaya (LPPM UBAYA) raih peringkat kedua jumlah bidang pengabdian kepada masyarakat se-Jatim melalui program Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VII.
“Saya sangat bersyukur dan bangga khususnya pada bidang pengabdian yang memperoleh peringkat nomor dua berdasarkan total jumlah pengabdian dan pendanaan, serta peringkat satu berdasarkan jumlah proposal multi tahun yang didanai. Pengabdian masyarakat yang dilakukan nanti tentu memiliki reputasi dan andil yang besar baik kepada masyarakat maupun akreditasi universitas, fakultas maupun dosen yang bersangkutan,” ungkap Dr. Drs. A.J. Tjahjoanggoro, M.Si. selaku Ketua LPPM Ubaya,Kamis(11/4).
Kegiatan LPPM Ubaya kepada masyarakat mulai dilaksanakan bulan April hingga November mendatang di 15 lokasi pengabdian di enam kabupaten Jawa Timur, yaitu Bojonegoro, Jombang, Mojokerto, Sidoarjo, Surabaya, dan Probolinggo.
Pada tahun 2018, Ubaya mengirimkan 29 judul proposal pengabdian masyarakat kepada Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Kemenristekdikti. Kemudian di tahun 2019, sebanyak 15 proposal yang terdiri dari dua proposal mono tahun (waktu tahun pendanaan satu tahun) dan tiga belas proposal multi tahun (waktu pendanaan tiga tahun) telah lolos dalam tahap seleksi program pengabdian masyarakat yang layak untuk direalisasikan sesuai standar Kemenristekdikti.
Pada tahapan mono tahun proses pengusulan judul proposal diawali dengan mengisi kelengkapan identitas pengusul secara daring atau online. Kemudian proposal pengabdian memasuki tahap seleksi dengan memperhatikan beberapa poin yang telah ditentukan. Sebelumnya pengusul dapat melihat tahapan dan ketentuan pada buku Panduan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Edisi XII oleh Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat yang dapat diakses secara online.
Setelah melewati tahap seleksi, judul proposal yang lolos akan diumumkan dan mendapat pendanaan untuk tahap pelaksanaan dan pelaporan pengabdian masyarakat. Berbeda sedikit dengan program multi tahun, pengusul yang mendapat bantuan dana akan memasuki tahap visitasi lapangan oleh LLDIKTI. Tahap ini bertujuan untuk mengawasi dan meninjau secara berkala apakah kegiatan pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan proposal yang diajukan.
“Saya berharap di tahun berikutnya, Ubaya mampu menduduki klaster perguruan tinggi kategori unggul dalam program pengabdian kepada masyarakat. Selain itu, semoga keterlibatan dosen Ubaya semakin meningkat dalam kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi khususnya pengabdian yang berdaya guna bagi masyarakat,” pesan Utomo, S.S, Koordinator Pengabdian Masyarakat Ubaya.(jnr/wan/mad)