Wiranto Ingatkan Kadernya Untuk Tak Bikin Gaduh Partai

oleh -81 Dilihat
oleh
Menko Polhukam, Wiranto.

Surabaya, cakrawalanews.co – Ketua  Umum DPP Partai Hanura, Jendral (Purn) Wiranto mengingatkan kadernya untuk tidak membuat gaduh dan perpecahan di internal partai.

Ia menegaskan, tak akan mentolerir jika ada kader yang melakukan tindakan tak terpuji, sehingga menimbulkan friksi di dalam partai.

“Saya pasti tahu, dan tak akan kompromi dengan yang mengacau Hanura,” terangnya di hadapan ribuan kader Hanura Jatim, saat pengukuhan pengurus DPC Kabupaten/Kota di Jatim Expo. Senin (28/11)

Sejak  pengukuhan DPP, ia mengakui banyak keributan di internal, seperti iri dan dengki antar kader. Padahal, slogan partai yang mengutamakan Hati nurani, justru tak boleh ada dendam dan perselisihan antar kader.

“Semuanya harus dihapuskan,” tuturnya.

Pasalnya menurut Wiranto, persaingan pada pemilu 2019 mendatang sangat ketat. Saat ini, selain muncul beberapa partai baru yang juga berjuang untuk meraih simpati masyarakat. Beberapa partai politik lama juga bekerja keras untuk memperebutkan kursi di legislatif.

“Jika Hanura tertinggal, maka kita akan terlempar dalam kancah politik nasional,” tegasnya

Untuk itu menurutnya, guna meraih kemenangan pada pemilu legislatif mendatang, tak hanya membutuhkan kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas dan kerja tuntas namun juga membutuhkan kerjasama antar kader. Perjuangan akan maksimal, jika kader  bersatu dan kompak.

“Harus ada persatuan dan kebersamaan antar anggota partai,” harap pria yang menjabat Menkopolhukam.

Ia mengapresiasi target DPD Hanura Jatim yang mencanangkan perolehan kursi di legislatif, yakni 10 kursi di DPR, 10 kursi di DPRD Provinsi dan 200 kursi di DPRD Kabupaten Kota. Namun, menurutnya untuk meraih itu, haru ada perjuangan.

“Rencananya 21 Desemberm saat ulang tahun Hanura ke – 10, kita mulai kerja politik secara sungguh-sungguh dan habis-habisan,” katanya

Wiranto menegaskan,dirinya mendirikan partai bukan asal-asalan. Politik mempunyai tujuan yang jelas, yakni memberikan kebaikan dan kesejahteraan bagi bangsa. Namun, agar bisa  mensejahterakan masyarakat, harus menjadi pemimpin.

“Haus menang pemilu, dan memiliki kursi di legislatif,” tandasnya.(hdi/cn04)