Surabaya, cakrawalanews.co – Saat ini perlu adanya peningkatan rasa kebangsaan, nasionalisme dan kecintaan terhadap negara serta kehidupan berbangsa disetiap elemen masyarakat agar tidak terjadi konflik horisontal yang mampu memecah persatuan dan kesatuan bangsa.
Hal tersebut diutarakan oleh Anggota DPR RI dari daerah pemilihan (dapil) Surabaya-Sidoarjo, Arzeti Bilbina, saat menggelar sosialisasi empat pilar kebangsaan yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika di Kantor Majelis Wakil Cabang (MWC) Nahdlatul Ulama (NU) Kecamatan Sukolilo, Surabaya, Sabtu (18/12) sore.
Di hadapan peserta dari Pengurus MWC dan Pengurus Ranting MWCNU serta Perempuan Bangsa Kecamatan Sukolilo, Anggota Komisi VIII DPR RI tersebut menilai saat ini pelu ditingkatkan rasa kebangsaan, nasionalisme dan kecintaan terhadap nagara dan kehidupan berbangsa kepada setiap warga negara Indonesia.
”Untuk itu, hal ini harus dipertahankan. Generasi-generasi muda harus terus ditanamkan rasa kebangsaan terutama pemahaman tentang Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika,” katanya.
Menurutnya, dengan keragaman penduduk di Indonesia dengan bermacam suku, ras, dan agama, dibutuhkan konstitusi sebagai perekat kehidupan masing-masing masyarakatnya agar tidak terjadi gesekan.
”Surabaya sebagai kota Metropolitan sudah tentu sangat beragam. Baik kehidupan warganya, maupun tata cara dalam menjalankan keyakinan dan lain sebagainya. Untuk itu, empat pilar ini perlu benar-benar dimantapkan,” kata dia.
Dalam kesempatan tersebut, sejumlah peserta yang mengikuti sosialisasi empat pilar terlihat cukup bersemangat. Mereka hampir semuanya memahami, bahwa butuh kesadaran untuk saling menjaga satu sama lain dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Sementara itu, Sekretaris DPC PKB Surabaya, Hasanal Bahri yang mendampingi Arzeti Bilbina mengatakan, sosialisasi terus dilakukan anggota DPR dari PKB dari waktu ke waktu.
Menurutnya, beberapa daerah dipilih untuk dilakukan sosialisasi sedangkan di Surabaya lantaran kehidupan bermasyarakat di Surabaya cukup kompleks.
”Untuk itu dibutuhkan pemahaman menganai empat pilar kehidupan berbangsa, agar tidak terjadi gesekan dan terus hidup dengan damai dan sentosa seperti selama ini terjadi,” pungkasnya. (naff/cn03)