Polisi Tangkap Terduga Teroris di Probolinggo, Begini Kesaksian Warga

oleh -100 Dilihat

Probolinggo, cakrawalapost.com – Rumah yang ditempati MF, salah satu pria yang dibawa Densus 88 Rabu (16/5/2018) sekitar pukul 21.30 di blok BB Perum Sumber Taman Indah Kota Probolinggo, adalah rumah kontrakan yang dihuninya selama kurang lebih sekitar 1 tahun.

Ketua RT.04 Perum STI ( SUMBER TAMAN INDAH) Probolinggo, Ocje Rustandar menyampaikan, “Sebelum di sini, dia ada pondok di selatan jalan itu, karena dia sendiri kan dari Tasik, dan istrinya dari Jember, dan disana memang ada kamar di sekat-sekat, dan saya gak tau itu tempat apa kayak semacam pondok, tapi ada tempat untuk sekolah untuk anak-anak TK juga, namanya TK TAPAS.”

“Kesehariannya ya dia mengajar ngaji di masjid selatan itu sama usaha pengiriman air galon. Istrinya mengajar di TK Tapas itu juga, jadi pak ustad pak ustad yang ngajar di masjid TK TAPAS itu ditempatkan di sana, tapi mungkin karena anaknya sudah tiga sehingga kamar yang di sediakan pondok tidak muat, dia ngontrak di blok BB sini,” terangnya.

“Dia dan jstrinya memang jarang bersosialisasi dengan tetangga, di blok ini kan ada ajang silaturahim satu bulan sekali, namanya dasawisma, tapi dia gak pernah hadir. Jadi kalau ada informasi yang menyangkut warga penghuni blok ya gak pernah tau,” lanjutnya.

“Saya juga maget ada kejadian seperti itu, karena selama ini tidak ada pengaduan dari warga ke saya terkait mereka, warga tidak merasa terganggu dengan kehadiran mereka, malah kadang warga juga ikut pengajian di masjidnya, cuma yang membedakan dia dengan warga yang lain, mereka agak tertutup itu aja,” jelasnya lagi.

“Saya juga dijadikan saksi oleh pihak kepolisian waktu penggeledahan, jadi waktu penggeledahan anak dan istri pak MF ini ya dititipkan di sini (rumah ketua RT, red), saya ikut pak polisi ke rumah MH sebagai saksi proses penggeledahan, banyak yang ditemukan mulai dari buku-buku sampai kaset,” imbuhnya.

Masih Ocje, “Dulu mereka itu satu jamaah di Babu Suro, dan biasanya dulu itu memanggil ustad Ba Asyir untuk ceramah, tapi setelah Ba asyir di tahan karena terlibat teroris, akhirnya yang di Babu Suro juga pecah, yang pak Ali kan mendirikan masjid sendiri,dan Pak Hardi juga mendirikan sendiri.”

Di ketahui, Rabu s.d Kamis 16 s.d 17 Mei 2018 pkl 21.30 s/d 01.30 bertempat di Perumahan Umum Sumber Taman Indah Kel. Sumbertaman Kec. Wonoasih Kota Probolinggo telah dilaksanakan penggrebekan terhadap 3 orang terduga teroris kelompok jaringan Dita Oepriarto kasus pengeboman Gereja di Surabaya oleh Densus 88/AT yang dipimpin AKBP Alfian Nur Rizal Kapolresta Probolinggo, dan Letkol Kav Depri Rio Saransi Dandim 0820/Probolinggo.

Pukul 21.30 WIB, petugas Densus 88/AT tiba di rumah kontrakan Moh. Fatwa, Perumahan Sumbertaman Jln. Taman Tirta 4 Blok BB Kel. Sumbertaman RT 04 RW 08 Kec. Sumbertaman Kota Probolinggo. Selanjutnya melakukan penggrebekan dan penangkapan terhadap Moh Fatwa. Pria asal Tasikmalaya ini berhasil diamankan.

Pukul 22.00 WIB, selanjutnya petugas gabungan Densus 88/AT bergerak menuju rumah Irvan Suhardianto alamat Jln. Taman Puspa Indah Perum STI Blok 09 Rt 08 Rw 06 Kel Sumbertaman Kec Wonoasih kota Probolinggo selanjutnya melakukan penggrebekan dan penangkapan terhadap Irvan Suhardiyanto. Pria asli kota Probolinggo ini juga berhasil diamankan.

Pukul 23.45 WIB, petugas gabungan Densus 88/AT yg didampingi oleh AKBP Alfian Nur Rizal Kapolresta Probolinggo dan Letkol Kav Depri Rio Saran Dandim 0820/Probolinggo menuju ke rumah Harit S. Arifin guna melakukan penangkapan dan penggrebekan.

Pria yang bersetatus PNS sebagai salah satu tenaga pengajar di sekolah menengah kejuruan di kabupaten Probolinggo ini pun juga berhasil diamankan.

Adapun barang bukti yang disita di rumah Harist Arifin yakni 3 buah senapan angin jenis Glock, 2 buah busur panah,
2 buah anak panah, 3 Hp (1 tablet dan 2 Hp jenis samsung), 1 buah HT, 1 Pompa senapan angin, 1 buah drigen dibalut lakban, 1 buah parang, 1 buah notebook dan 2 flasdiak, 6 lembar peta, 1 buah peredam, 3 buah tele, 1 buah kamera, dan
6 buah Paspor.

Ketiga orang terduga jaringan Dita Oepriarto kasus pengeboman gereja di Surabaya oleh Densus 88/AT dibawa ke Polda Jatim guna pemeriksaan lebih lanjut. (Mj)