PMT Lansia dan Zonasi Sekolah jadi Wadulan di Reses Ketua DPRD Adi Sutarwijono

oleh -291 Dilihat
oleh
Salah seorang kader saat menyampaikan aspirasi kepada ketua DPRD Kota Surabya Adi Sutarwijono saat Reses pada Kamis (12/05/2022)
Salah seorang kader saat menyampaikan aspirasi kepada ketua DPRD Kota Surabya Adi Sutarwijono saat Reses pada Kamis (12/05/2022)
Salah seorang kader saat menyampaikan aspirasi kepada ketua DPRD Kota Surabya Adi Sutarwijono saat Reses pada Kamis (12/05/2022)
Salah seorang kader saat menyampaikan aspirasi kepada ketua DPRD Kota Surabya Adi Sutarwijono saat Reses pada Kamis (12/05/2022)

Surabaya, cakrawalanews.co – Ketua DPRD Kota Surabaya Adi Sutarwijono mendapat wadulan dari para Kader Surabaya Hebat saat Masa Reses Persidangan Ketiga Tahun anggaran 2022, yang digelar di RM. Ono Roso dijalan Rungkut, Kamis (12/05/2022).

Dalam Reses terbut salah satu Kader menyampaikan bahwa untuk anggaran Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi Lansia  mengalami pengurangan akibat adanya pandemi covid 19.

“ Diwilayah kami, sebelum Pandemi Covid-19 ada sekitar 120 lansia yang mendapatkan PMT namun saat Covid melanda PMT yang turun itu hanya bisa untuk mengcover 30 Lansia,” kata Nuril Hidayati salah satu kader dari Posyandu RW 14 saat mendapat kesempatan menyampaikan aspirasi.

Nuril melanjutkan, untuk menutupi kekurangan sekitar 90 an lansia diwilayahnya pihaknya terpaksa menggunakan dana dari Kas untuk memutupi kekurangan tersebut agar seluruh lansia bisa tercover.

“ Melalui pak Adi kami berharap bisa disampaikan ke Dinas Kesehatan agar PMT untuk lansia ini bisa kembali seperti sebelum Covid-19,”pintanya.

Menanggapi hal tersebut, Adi Sutarwijono menegaskan pihaknya akan terus berupaya bersama Pemkot Surabaya agar PMT bagi lansia bisa kembali normal.

Adi menambahkan, DPRD  bersama Pemkot Surabaya akan menghitung kembali kekuatan anggaran karena dalam anggaran nantinya dikhawatirkan njomplang. Namun, kita akan terus upayakan untuk bisa menaikan anggaran Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi para Lansia ditahun anggaran depan.

“ Kita akan terus upayakan dan akan terus bersama Pemkot untuk terus menghitung kekuatan anggaran agar nantinya tidak lebih besar pasak dari pada tiang,” kata Adi.

Selain masalah PMT bagi lansia, ungkap Adi, dalam Reses kali ini ada juga aduan tentang masalah zonasi sekolah yang perlu adanya formulasi khusus.

“ Kami masih menemukan adanya aduan yang tak bisa mengakses zona untuk sekolah negeri karena lokasi atau wilayhnya jauh dari sekolah negeri yang dituju, kami akan berkomunikasi dengan dispendik nantinya apakah diperlukan formulasi khusus dalam zonasi ini karena untuk penambahan sekolah sangat tidak dimungkinkan karena keterbatasan tempat dan kekuatan anggaran,” pungkasnya.(hadi)