Blitar – Kabupaten Blitar mendapat tambahan pasokan listrik berkapasitas 2 x 650 Kilo Watt atau 1,3 megawatt dari Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Lodagung. PLTM Lodagung merupakan pembangkit listrik pertama di Indonesia yang menggunakan konsep siphon. Proyek ini untuk mendukung program Presiden Joko Widodo dalam memproduksi listrik 35.000 megawatt. Proyek yang dibangun di kawasan Bendungan Wlingi Raya Kelurahan Jegu, Kecamatan Sutojayan ini diharapkan bisa mengatasi kekurangan pasokan listrik di wilayah Kabupaten Blitar dan sekitarnya. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Blitar Drs.Totok Subihandono,M.Si saat menghdiri Peresmian PLTM Lodagung, di Kelurahan Jegu, Selasa (20/2).
Sekretaris Daerah juga menyampaikan, Pemerintah Kabupaten Blitar berharap Perum Jasa Tirta 1 dapat terus mengembangkan kegiatannya di Kabupaten Blitar dengan membangun PLTM-PLTM baru di wilayah Blitar. Mengingat, potensi yang dimiliki Kabupaten Blitar sangat besar untuk dikembangkan. Misalnya Sungai Brantas, Lodoyo 2, dan Kesamben.
Dihadapan undangan yang hadir Drs. Totok Subihandono, M.Si juga mengungkapkan, energi listrik yang ada saat ini masih belum mencukupi. Total kekurangan sekitar 16,62 MVA yang dibutuhkan untuk wilayah Blitar dan sekitarnya. Sehingga perlu segera dibangun pembangkit listrik baru di wilayah Blitar . Dalam kesempatan tersebut, Sekretaris Daerah menghimbau kepada masyarakat untuk menjaga PLTM Lodagung ini, juga bijak dan tidak boros mempergunakan energi listrik.
Sementara itu, Direktur Perum Jasa Tirta 1 Raymond Valiant Ruritan dalam sambutannya menyampaikan, PLTM Lodagung merupakan perwujudan peran Perum Jasa Tirta I dalam upaya penyediaan tenaga listrik oleh pemerintah sesuai amanat Peraturan Pemerintah No 46 Tahun 2010. PLTM Lodagung dibangun dengan memanfaatkan air irigasi yang mengalir melalui saluran irigasi Lodagung dari Bendungan Wlingi. Selama ini, air tersebut digunakan untuk mengairi pertanian rakyat seluas kurang lebih 12.687 Ha di wilayah Kabupaten Blitar dan Tulungagung.
Ditegaskan pula bahwa PLTM Lodagung adalah pembangkit listrik perdana yang direncanakan, dibangun, didanai, dan dioperasikan secara mandiri oleh Perum Jasa Tirta 1. Pelaksanaan pekerjaan fisiK PLTM Lodagung membutuhkan waktu selama 18 bulan yang dimulai pada Agustus 2016. Turbin dan generatornya merupakan produksi pabrikan Eropa dengan spesifikasi turbin kaplan S type, synchronous generator dan total panjang pipa siphon dan penstock + 460 m dengan ketebalan 12 mm.
Menurutnya, PLTM pertama di Indonesia ini cara pengambilan airnya menggunakan siphon. Referensi pengambilan air menggunakan siphon ada di Norwegia dan Amerika. Cara kerja siphon yakni air dari Waduk Wlingi dihisap oleh intake siphon dan dialirkan melalui pipa penstock untuk memutar turbin dan generator sehingga dihasilkan listrik. Kemudian energi listrik disalurkan ke jaringan 20 kilo Volt milik PT.PLN (Persero) melalui penyulang Wonotirto atau penyulang Kademangan untuk menambah dukungan suplai listrik bagi wilayah Blitar dan sekitarnya. Setelah itu air keluaran turbin mengalir menuju tail race dan dialirkan kembali ke saluran irigasi eksisting.
Lebih lanjut Raymond menjelaskan, sistem siphon memanfaatkan tekanan negatif, sama seperti saat memindahkan minyak menggunakan selang, dan kali pertama diterapkan pada pembangkit tenaga air di Indonesia. Dana investasi pembangunan PLTM Lodagung ini sebesar Rp 39 miliar. Listrik dari PLTM Lodagung ini hanya mencukupi separo kebutuhan listrik di Kecamatan Kademangan. Untuk optimalisasi pasokan listrik, dalam waktu dekat Perum Jasa Tirta 1 akan membangun PLTM di Bendungan Lodoyo, mengingat konsumsi listrik di Pulau Jawa cukup tinggi. Daya listrik terpasang di PLTM Lodagung ini sebesar 1,3 Mega Watt, untuk produksi tahunnya sekitar 89 juta KWH atau cukup untuk mengaliri listrik sekitar 3.000 rumah.
Diakhir sambutannya, Raymond menyampaikan, Perum Jasa Tirta 1 berharap PLTM yang dibangun ini bisa memberikan manfaat seluas-luasnya untuk masyarakat Kabupaten Blitar. Dengan adanya PLTM Lodagung ini, Kabupaten Blitar tidak memerlukan pasokan listrik dari Malang. Dan tentu suatu kebanggaan bagi Perum Jasa Tirta 1 dapat menyelesaikan proyek ini. Menurutnya, ini menjadi kado ulang tahun ke-28 bagi Perum Jasa Tirta 1. Sebagai BUMN, pihaknya menjalankan amanat konstitusi bahwa negara hadir didalam pengelolaan air. Perum Jasa Tirta 1 100 persen milik rakyat Indonesia.
Peresmian PLTM Lodagung ini ditandai dengan pemukulan kendang. Hadir dalam kegiatan tersebut antara lain, Staf Khusus Wakil Presiden Bidang Infrastruktur Elson Siagian, pejabat dari Kementerian PUPR, pejabat dari Kementerian BUMN, pejabat dari Perum Jasa Tirta, pejabat dari PLN, beberapa Kepala OPD di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Blitar, dan Muspika Kecamatan Sutojayan.(Humas)