Surabaya, cakrawalanews.co – Dewan Pengurus Daerah (DPD) PKS Kota Surabaya mengaku akan membuka pintu lebar-lebar bagi setiap partai yang ingin berkoalisi dalam Pilkada Surabaya, September 2020 mendatang.
Sinyal tersebut diutarakan oleh Ketua DPD PKS Surabaya Akhmad Suyanto saat menggelar rapat koordinasi daerah (Rakorda) untuk pematangan program pemenangan menyambut proses Pilkada Kota Surabaya di Asrama Haji Surabaya pada Minggu (19/01).
“ Pada prinsipnya kami siap membangun koalisi yang sifatnya sinergi dan yang penting bisa menjadi masa depan Surabaya lebih baik “ ujarnya kepada wartawan.
Suyanto menambahkan bahwa untuk koalisi ini pihaknya juga mengisyaratkan tidak menutup kemungkinaan untuk berkoalisi dengan partai PDIP Surabaya.
“ Saat ini komunikasi sudah terjalin beberapa partai juga sudah berkomunikasi diantaranya, PKB, Gerindra. Dan tidak menutup kemungkinan PDI P juga “ imbuhnya.
Namun, lanjut Suyanto, saat ini komunikasi tersebut tidak hanya dijalankan oleh partai saja, lima kader PKS yang sudah dilaunching beberapa waktu lalu juga telah melakukan komunikasi.
“ Komunikasi sudah bergerak semua baik ditingkat partai maupun komunikasi yang dilakukan oleh lima kader terbaik PKS yang sudah bergerak “ lanjutnya.
Politisi yang menjadi anggota DPRD Kota Surabaya ini mengatakan 5 nama tersebut adalah Kabid Kepemudaan DPW PKS Jatim Achmad Zakaria S.E, Ketua MPW PKS Jatim H. Ahmad Jabir ST, MT, Ketua DPD PKS Achmad Suyanto, Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya dari PKS Reni Astuti, S.Si, dan anggota DPR RI dari PKS H. Ir. Sigit Sosiantomo.
Yang pasti menurut Akhmad Suyanto, DPD PKS Surabaya akan menyediakan alat peraga sosialisasi berupa baliho.
“Terserah calon mau dipasang dimana yang pasti tidak melanggar hukum” pesannya.
Menurut Suyanto, meneruskan pernyataan Ketua DPD PKS Jatim, kalau nantinya 5 bacawali Surabaya dari PKS dikerucutkan menjadi 2 orang yang nantinya diusulkan untum disetujui Dewab Pengurus Pusat (DPP) PKS.
“Usulan terhadap 2 orang itu nantinya berdasarkan hasil survey yang akan dilakukan bulan 3 setelah masa sosialisasi” ungkapnya.
Suyanto menjelaskan alasan mengapa PKS tidak merekomendasikan satu nama saja nantinya karena belajar dari Pilkada Surabaya sebelumnya.
“Saat itu kita hanya mengusulkan satu nama tapi tidak dirunning oleh calon lainnya karena tidak ada pilihan lagi. Makanya di Pilkada ini kita tidak ingin mengunci” jelasnya.(hdi/cn03)