Surabaya. Cakrawalanews.co – DPW PKB Jatim menggelar bakti sosial dengan menyerahkan bantuan kemanusiaan di sejumlah daerah di Jatim yang terkena bencana alam. Salah satunya di kabupaten Jember, Senin (18/1) lalu.
Bantuan DPW PKB Jatim diserahkan Umi Zahrok anggota Komisi E DPRD berupa material dan sejumlah dana kepada sejumlah pondok pesantren antara lain di Ponpes Ar – Rosyidi Bangsalsari, Jember. Penyerahan bantuan tersebut, turut pula hadir Ketua DPRD Jember Itqon Syauqi, anggota Komisi D DPRD Jember, Sri Winarni Lukman dan Anggota Komisi B DPRD Jember Mufid, serta jajaran pengurus DPC dan DPAC PKB serta PC Perempuan Bangsa Jember.
Dalam penyaluran bantuan tersebut, Umi Zahrok, menyisir lokasi terdampak banjir di Kabupaten Jember seperti di Desa Kedung Suko, Kecamatan Bangsalsari, tepatnya di Pondok Pesantren Ar-Rasyid diantaranya kerusakan fasilitas Pondok Pesantren, tembok rumah, ternak ayam dan bangunan dinding baru di bantaran sungai.
Menurut Ketua DPW PKB Jatim Abdul Halim Iskandar peran kepala desa melakukan pendataan aset dan Infrastruktur misalnya sekolah/madrasah, Pondok Pesantren, fasilitas kesehatan dan air bersih sangat diperlukan untuk percepatan perbaikan.
“Kepala Desa bisa menggunakan alokasi dana desa untuk memperbaiki fasilitas kebutuhan dasar masyarakat, agar warga desa bisa kembali beraktifitas sebagaimana biasanya,” kata pria yang juga Menteri PDTT (Pembangunan Daerah Tertinggal/Mendes) ini dalam keterangan tertulisnya, Rabu (20/1)
Senada, sekretaris DPW PKB Jatim Anik Maslachah berharap musibah bencana di Jatim bisa segera teratasi secara konperehenship olah pemerintah terkait utamanya Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) Jaim dan BPBD Kabupaten dan Kota.
Menurut wakil ketua DPRD Jatim, BPBD, Dinsos, Dinkes Pemprop Jatim telah bahu membahu melakukan tanggap bencana terutama pada warga yang terdampak. Untuk itu bantuan DPW PKB lebih pada tanggap darurat bencana untuk pemenuhan pembangunan infrastruktur dan bentuk lain terutama kepada Pondok Pesantren.
“Kenapa, karena Pondok Pesantren adalah sarana penting bagi pembangunan pendidikan untuk kesinambungan pembelajaran santri,” dalih politisi perempuan asal Sidoarjo.
Sementara itu, anggota Komisi E DPRD Jatim dari FPKB Umi Zahro mengatakan tingginya air luapan sungai hingga mampu merobohkan dinding pondok pesantren yang berbatasan langsung dengan sungai. Akibatnya, air masuk ke dalam pondok pesantren. ”Para santri bersama pengasuh pondok pesantren menyelamatkan diri ke lantai dua bangunan pondok pesantren,” jelas Umi Zahro.
Musibah banjir di Kabupaten Jember, lanjut Umi Zahro berawal hujan intensitas tinggi ditambah jebolnya tanggul Sungai Gladak Putih dan tanggul Sungai Curahnongko sehingga membuat permukiman warga terendam dengan ketinggian air mencapai 40 cm hingga 2 meter.
Data Infografis bencana banjir yang dikeluarkan BPBD Kabupaten Jember ada 5 kecamatan, 12 desa, 4 fasilitas pendidikan dan 3.986 KK. Dengan rincian; Kecamatan Bangsalsari ada 1 desa, 68 KK dan 3 Ponpes. Kecamatan Tanggul ada 2 desa, 86 KK.
Kemudian Kecamatan Gumukmas ada 3 desa, 229 KK. Kecamatan Puger ada 3 Desa, 1.283 KK dan 1 Ponpes. Kecamatan Tempurejo ada 3 desa dan 2.320 KK. (data ini bersifat dinamis). (Caa)