Pedagang Pasar Burung Kupang  Diobrak Satpol PP

oleh -82 Dilihat
oleh
Ilustrasi petugas Satpol PP.

Surabaya, cakrawalanews.co –

Setidaknya sekitar 20 an lapak pedagang burung dan hewan di jalan Emputantular atau yang lebih dikenal dengan pasar burung Kupang dibuat kalang kabut oleh kedatangan pasukan satuan polisi pamong praja (Satpol PP) kota Surabaya, Rabu (21/10) pagi.

Para pedagang yang umumnya menggunakan lapak semi permanen ini langsung diobrak dan dipaksa mengangkuti dagangannya kembali. Selain itu juga, sedikitnya 70 personil satpol PP langsung dengan sigap membongkar lapak yang terbuat dari tenda-tenda kecil .

Joko Wiyono Kasie, operasional Satpol PP Kota Surabaya, mengatakan bahwa penertiban ini dilakukan untuk melakukan normalisasi saluran yang sudah lama tidak aktif, selain itu ada juga laporan dari warga sekitar yang merasa terganggu dengan aktivitas para pedagang tersebut.

“ Penertiban ini kami lakukan atas dasar laporan dari warga yang merasa terganggu karena aktivitas para pedagang tersebut, karena menurut warga ada ambulan yang tidak bisa masuk untuk mengagkut orang sakit sehingga orang sakit tersebut sampai meninggal  dunia“ ujar Joko saat ditemui disela-sela kegiatan penertiban.

Selain itu lanjut Joko, penertiban ini juga sebagai upaya mensterilkan jalan Emputantular dari para pedagang burung dan hewan yang sangat menggangu lalulintas.

“ Penertiban ini juga sebagai upaya untuk mensterilkan jalan emputantular dari para pedagang burung dan hewan, karena sudah ada tempat yang telah disediakan di pasar Bratang”imbuh Joko.

Namun sayangnya, penertiban hanya dilakukan untuk pedagang yang mempunyai lapak semi permanen saja.

“ Sementara ini kami hanya melakukan penertiban yang semi permanen, untuk yang permanen masih menunggu tahap berikutnya, tapi targetnya harus steril semua dari pedagang burung dan hewan” pungkas Joko.

Sementara itu, salah satu pedangan mengatakan bahwa mereka hanya bisa pasrah atas penertiban tersebut.

“ ya mau gimana lagi mas, yawes begini nasib wong cilik” ujar salah satu warga yang tak mau menyebutkan namanya seraya memindahkan barang dagangannya.(mnhadi/cn02)