Surabaya. Cakrawalanews.co – Setelah Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa mengeluarkan instruksi yaitu memberikan quota untuk prioritas bagi anak – anak tenaga medis untuk kemudahan masuk di SMA/SMK yang ada di Jatim. Anggota DPRD Jatim, Adam Rusydi langsung mendatangi kantor cabang dinas pendidikan (Cabdin) Jatim di Sidoarjo beberapa waktu lalu.
Diterima langsung oleh Kepala Cabang Dinas Pendidikan Lutfi Isa Ansori, dan jajarannya Adam langsung menanyakan seputar instruksi Gubernur ini, “Saya ingin tahu terkait quota anak anak dari paramedis yang mendaftar di SMA dan SMK di Sidoarjo ini seperti apa kebijakan terhadap mereka sesuai apa yang disampaikan Ibu Gubernur,” kata Adam saat dikonformasi, Jumat (19/6).
Menurut, Adam anak tenaga medis ini layak diprioritaskan karena orang tua mereka sudah mecurahkan tenaga, waktu dan keselamatannya untuk menangani pasien Vovid 19. “Mereka layak diperhatikan dan diproritaskan sebagai apresiasi atas semua pengorbanan orang tuanya sebagai tenaga medis di masa pandemi, maka saya harus pastikan jangan sampai perintah Gubernur diabaikan,” tegasnya.
Menanggapi pertanyaan itu, Kacabdin Pendidikan Provinsi Jatim di Sidoarjo Lutfi Isa Anshori, memastikan bahwa instruksi itu sudah dilaksanakan sesuai instruksi Gubernur, “Kami prioritaskan mereka sesuai quota sebesar 1persen. Maka Sesuai alokasi untuk anak tenaga medis , 1 persen disetiap sekolah bisa 3 – 4 anak.” jelas Lutfi.
Tentu mereka, kata Lutfi harus memenuhi syarat yang ditentukan dengan menguploade surat surat yang menunjukkan bahwa mereka memang anak anak dari paramedis yang menangani pasien Covid 19, “Karena ini kondisi Covid maka pendaftaran harus gunakan sistem online, jadi persyaratan juga harus ditunjukkan secara online dengan menguplode surat tugas dari satgas atau rumah sakit yang jadi tempat jujugan satgas untuk tangani pasien Covid 19,” tambah Lutfi.
Lutfi didampingi jajaran dikedinasannya itu menjlentrehkan secara umum diakui banyak kendala. Sebab semua serba online, yang berbeda dengan tahun lalu. “Kami bahkan harus jadi jujugan untuk menjelaskan banyak hal terkait pendaftaran online yang harus dijelaskan pelan pelan, misal soal PIN ada yang nanya apa sudah sesuai apa nggak. Ada juga yang terkait proses apakah sudah benar atau tidak. Bahkan ada yang sekedar curhat karena kepikiran dengan proses pendaftaran anaknya, yang buat orang tuanya gak bisa tidur,” kata Lutfi lagi.
Semua kata Lutfi harus dilayani dengan baik dan sabar,” prosesnya bahkan dari jam 8 pagi hingga maghrib, 200 orang kami layani di 10 meja, capek tapi mau apa lagi,” kata Lutfi.
Mendengar penjelasan tersebut, Politisi muda asli Sidoarjo ini tetep berharap agar pelaksanaan PPDB terutama anak dari tenaga medis benar benar diperhatikan sesuai pesan dari Gubernur Khofifah. “Saya datang ke sini memang ingin memastikan itu, harapannya orang tua mereka yang sudah berjuang dimasa pandemi ini, benar benar bisa merasakan adanya penghargaan atas peran mereka dimasa pandemi ini. Ya Alhamdulilah jika instruksi ini diperhatikan,” pungkasnya. (Caa)