cakrawalanews.co – Pernahkah Anda memperhatikan mata bayi yang begitu jernih dan indah? Salah satu hal yang menarik dari mata bayi adalah frekuensi berkedipnya yang jauh lebih jarang dibandingkan orang dewasa.
Rata-rata orang dewasa berkedip sekitar 15-20 kali per menit, sedangkan bayi hanya 2-3 kali per menit. Hal ini mungkin terlihat aneh, namun ada beberapa alasan ilmiah di balik fenomena ini. Berikut 3 alasan mengapa bayi jarang berkedip:
1. Produksi Air Mata yang Berbeda
Mata bayi menghasilkan air mata lebih sedikit dibandingkan orang dewasa. Hal ini disebabkan oleh kelenjar air mata yang belum berkembang sempurna. Kurangnya air mata pada bayi membuat mereka tidak perlu berkedip sesering orang dewasa untuk membasahi mata.
2. Perhatian yang Terfokus
Bayi umumnya lebih fokus pada apa yang mereka lihat dibandingkan orang dewasa. Ketika mereka sedang memperhatikan sesuatu dengan seksama, mereka cenderung tidak berkedip. Hal ini karena berkedip dapat mengganggu fokus dan konsentrasi.
3. Sistem Saraf yang Belum Matang
Sistem saraf yang mengontrol kelopak mata pada bayi belum berkembang sempurna. Hal ini membuat mereka tidak perlu berkedip sesering orang dewasa untuk menjaga kelembaban mata.
Manfaat Jarang Berkedip bagi Bayi
Meskipun jarang berkedip, mata bayi tetap terlindungi dengan baik. Kelopak mata bayi yang tebal dan bulu mata yang panjang membantu menjaga debu dan kotoran masuk ke mata.
Selain itu, air mata bayi memiliki sifat antibakteri yang membantu melawan infeksi.
kesimpulanya adalah, ketika bayi Jarang berkedip merupakan hal yang normal pada bayi dan disebabkan oleh beberapa faktor, seperti produksi air mata yang berbeda, perhatian yang terfokus, dan sistem saraf yang belum matang.
Meskipun jarang berkedip, mata bayi tetap terlindungi dengan baik.
Namun, penting untuk memperhatikan tanda-tanda yang tidak normal dan segera berkonsultasi dengan dokter jika Anda merasa khawatir. (res)