cakrawalanews.co – Di tengah arus utama masyarakat yang menitikberatkan pada pernikahan dan memiliki anak, muncul sebuah pilihan hidup yang berbeda: childfree.
Istilah ini merujuk pada individu atau pasangan yang secara sukarela memilih untuk tidak memiliki anak.
Pilihan ini sering kali memicu rasa penasaran dan pertanyaan, terutama di tengah budaya tradisional yang memandang anak sebagai anugerah dan simbol kebahagiaan.
Alasan di balik pilihan childfree beragam dan bersifat personal. Beberapa orang memilih childfree karena ingin fokus pada karir dan pengembangan diri.
Ada pula yang memilih childfree karena alasan kesehatan, ekonomi, atau kepedulian terhadap lingkungan. Tak jarang pula yang memilih childfree karena simply tidak memiliki keinginan untuk memiliki anak.
Meskipun childfree adalah pilihan hidup yang sah, namun masih banyak stigma dan misinformasi yang melekat pada pilihan ini.
Orang-orang childfree sering kali dihakimi dan dicap sebagai egois, tidak bertanggung jawab, atau bahkan tidak berperasaan.
Stigma ini dapat menimbulkan tekanan sosial dan mental bagi individu yang memilih childfree.
Penting untuk diingat bahwa childfree adalah pilihan hidup yang sama validnya dengan pilihan untuk memiliki anak.
Setiap orang berhak untuk menentukan jalan hidup mereka sendiri, dan tidak ada seorangpun yang berhak menghakimi pilihan orang lain. Kita perlu mengedepankan toleransi dan saling menghormati pilihan hidup masing-masing.
Seiring dengan semakin terbukanya informasi dan berkembangnya pola pikir masyarakat, pilihan childfree semakin digemari dan diterima.
Penting untuk terus mengedukasi masyarakat tentang childfree dan menghapus stigma yang melekat padanya. Dengan demikian, individu yang memilih childfree dapat hidup dengan bebas tanpa tekanan dan diskriminasi. (res)