cakrawalanews.co – Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa paparan pewangi ruangan dalam jangka panjang dapat menyebabkan perubahan negatif pada jaringan saluran napas, terutama pada selaput lendir.
Penelitian ini dilakukan oleh tim peneliti dari Universitas Airlangga (UNAIR) dengan menggunakan tikus sebagai objek penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tikus yang dipaparkan pewangi ruangan dalam jangka waktu 8 minggu mengalami perubahan histologi pada selaput lendir hidung dan paru-paru.
“Paparan pewangi ruangan menghasilkan dampak negatif pada perubahan jaringan saluran napas, terutama pada selaput lendir. Dampak paparan pewangi ruangan cair pada perubahan histologi selaput lendir hidung lebih parah jika dibandingkan dengan paparan pewangi ruangan dalam bentuk gel,” kata dr. Arief Bakhtiar, SpP(K), FAPSR, pakar Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi FK UNAIR.
“Sementara itu, paparan pewangi ruangan gel memiliki dampak yang lebih buruk terhadap perubahan histologi jaringan paru jika dibandingkan dengan paparan pewangi ruangan cair,” imbuhnya.
Penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan pewangi ruangan, terutama dalam jangka panjang, dapat membahayakan kesehatan saluran napas. Masyarakat diimbau untuk lebih berhati-hati dalam menggunakan pewangi ruangan dan memilih alternatif yang lebih aman, seperti ventilasi ruangan yang baik dan penggunaan tanaman hias.
Berikut beberapa tips untuk menjaga kesehatan saluran napas:
Hindari penggunaan pewangi ruangan berlebihan.
Pastikan ruangan memiliki ventilasi yang baik.
Gunakan tanaman hias untuk membersihkan udara.
Konsumsi makanan bergizi dan seimbang.
Minum air putih yang cukup.
Olahraga secara teratur.
Jika Anda mengalami gejala seperti batuk-batuk, sesak napas, atau iritasi pada hidung dan mata setelah menggunakan pewangi ruangan, segera hentikan penggunaannya dan konsultasikan dengan dokter.(*)