PGN Target Tambah 34.073 Pelanggan Baru Gas Bumi di Jatim

oleh -68 Dilihat
oleh

Surabaya, cakrawalanew.co – Seiring dengan makin banyaknya infrastruktur jaringan pipa gas bumi yang dibangun oleh PT Perusahaan Gas Negara Persero Tbk (PGN) penambahan pelanggang gas bumi untuk wilayah Jawa Timur (Jatim) terus dilakukan oleh (PGN). Tahun ini PGN tengah memasang target untuk pelanggan baru khususnya di Jatim sekitar 34.073 pelanggang.

Area Head PGN Surabaya, Misbachul Munir menerangkan setelah rampungnya proyek pipa distribusi gas dibeberapa wilayah yakni ruas Jetis-Ploso yang berada Kabupaten Mojokerto hingga Jombang sepanjang 27 km dan ruas Kejayan-Purwosari di Pasuruan sepanjang 15 km membuat pihaknya kembali menargetkan penambahan jumlah pelanggan yang terbagi kedalam berbagai segmen pelanggan.

” Tahun ini target kita menyalurkan gas ke pelanggang baru yakni 27 pelanggang segmen indrustri besar, 54 pelanggan komersial, 9.992 pelanggan rumah tangga melalui program PGN sayang ibu dan 24.000 pelanggan rumah tangga dari penugasan pemerintah ke PGN ” paparnya Jumat (10/06).

Misbachul mengungkapkan saat ini di Jatim, PGN sudah melayani penyaluran gas bumi sebanyak 20.777 pelanggan yang terdiri dari 454 industri besar, 212 usaha komersil seperti Mall, Cafe dan Restoran serta UMKM dan 20.111 pelanggan segmen rumah tangga.

Ditambahkan Misbachul, bahwa saat ini PGN terus berkomitmen untuk memperluas infrastruktur pipa gas bumi nasional dengan membuka wilayah-wilayah baru pengguna gas di berbagai daerah.

” Khusus di Jatim, saat ini PGN sedang merampungkan beberapa proyek pipa gas bumi, salah satunya ruas Kalisogo-Waru sepanjang 30 km” tambahnya.

Sedangkan untuk jumlah voleme gas bumi yang dipasok untuk pelanggan di Jatim di triwulan I tahun 2016 ini sudah mencapai 130 Billion British Thermal Unir per Day (BBTUD). Dimana untuk sektor terbesar yang mengkonsumsi gas bumi dari PGN adalah industri makanan sebesar 27 persen, diurutan kedua disektor keramik 22 persen, diikuti sektor kimia sebesar 15 persen kemudian untuk sektor Logam dan gelas masing-masing 9 persen.

” Sektor makanan, industri kayu, keramik, dan komersial seperti hotel, rumah makan, CNG industri dan SPBG pada triwulan I tahun ini mengalami peningkatan konsumsi gas bumi” pungkasnya.

  • 24 Ribu Rumah di Surabaya akan Mendapat Akses Jaringan Gas Bumi

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said, saat peresmian groundbreaking proyek infrastruktur energi jaringan gas bumi di Kedung Asem, Kecamatan Rungkut, Surabaya, Senin (2/5) lalu, mengatakan, pemerintah pusat akan terus mendorong pemanfaatan energi gas bumi, baik untuk kebutuhan industri maupun rumah tangga. Untuk memenuhi suplai kebutuhan rumah tangga, Sudirman menuturkan, pihaknya akan terus mengembangkan jaringan gas bumi di berbagai daerah.

“Proyek di Surabaya ini akan dijadikan percontohan untuk pengembangan jaringan pipa gas di kota/kabupaten lain,” terang alumnus George Washington University ini saat peresmian

Proyek senilai 285,2 miliar rupiah tersebut akan meng-cover 24 ribu sambungan gas bumi untuk rumah tangga di wilayah Surabaya tengah, timur dan selatan..

Dirut PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Hendi Prio Santoso menyatakan, pengembangan jaringan pipa gas memiliki beberapa keunggulan, di antaranya ramah lingkungan dan sangat efisien. Hal itu, menurut dia, sejalan dengan konsep green city yang diusung Surabaya.

Dijelaskan Hendi, jaringan pipa gas akan melayani 4 kelurahan di Surabaya timur, 5 kelurahan di Surabaya tengah dan 4 kelurahan di Surabaya selatan. Untuk merealisasikan jaringan tersebut, PT PGN menggunakan pipa dengan total panjang 197 kilometer. Sedangkan target pemasangan yakni 150 alamat rumah per hari.

Sementara, Wali Kota Tri Rismaharini mengaku, dengan adanya jaringan pipa gas ini tentu akan lebih mempermudah warga. Dari sisi ekonomis, penghematan bisa mencapai 50 persen. Sebagai gambaran, sejak memakai gas, kampung lontong mampu menghemat 2 sampai 3 juta per bulan. “Makanya sekarang rumah warga kampung lontong bagus-bagus. Itu karena mereka dapat dana untuk perbaiki rumah dari penghematan itu,” kata Risma -sapaan Tri Rismaharini.(mnhdi/cn01)