Situbondo,cakrawalanews.co – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Situbondo, Jawa Timur, mencatat ada ratusan hektare (ha) hutan dan lahan yang terbakar selama musim kemarau panjang tahun 2019.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan pada BPBD Kabupaten Situbondo, Gatot Trikorawan mengatakan bahwa kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Situbondo tercatat terjadi di 30 titik dan merata mulai dari ujung barat hingga ujung timur.
“Selama ini petugas dari BPBD yang melakukan pemadaman karhutla kewalahan, selain karena terkendala dengan medan karhutla yang sangat ekstrem, juga karena terbatasnya alat pemadam kebakaran,” kata Gatot kepada wartawan di Situbondo, Selasa.
Ia menyebutkan, di Situbondo terdapat tujuh unit mobil pemadam kebakaran (Damkar), satu unit siaga di wilayah barat (Kecamatan Besuki), satu unit di wilayah timur (Kecamatan Asembagus) dan lima unit Damkar siaga di wilayah kota.
Menurut Gatot, ratusan hektare kebakaran hutan dan lahan pada tahun tersebar di 30 titik, di antaranya wilayah hutan Desa Selowogo (Kecamatan Kendit), titik tinjau Pusat Latihan Tempur Marinir (Kecamatan Banyuputih), wilayah hutan di Desa Silobanteng (Kecamatan Banyuglugur), wilayah hutan Desa Kayumas (Kecamatan Arjasa) dan di Gunung Alas Tengah kawasan perhutani, Desa Alas Tengah (Kecamatan Sumbermalang).
“Khusus di wilayah tersebut saat terjadi kebakaran, medannya sangat sulit dan terjal, sehingga api sulit dipadamkan karena tidak terjangkau petugas, terlebih ketika disertai angin kencang,” ucapnya.
Ia berharap ada tambahan peralatan untuk memadamkan api termasuk penyedot air dan kendaraan pemadam kebakaran, yang nantinya bisa siaga di beberapa titik potensi kebakaran hutan, sehingga jika terjadi kebakaran hutan bisa segera diatasi.
“Sedangkan untuk personel di lapangan sudah dirasa cukup, karena selain kerap dibantu anggota kepolisian dan TNI, ada juga relawan yang selama ini turut membantu petugas mengatasi kebakaran hutan dan lahan,” katanya. (an/wan)