Jakarta, Cakrawalanews.co – Keputusan Bambang Soesetyo mengundurkan diri dari bursa pencalonan Ketua Umum Partai Golkar pada Munas Partai Golkar ke -X di Jakarta mendapatkan apresiasi Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar Jawa Timur.
Dengan adanya keputusan tersebut, maka jalan Airlangga Hartarto yang selama ini didukung penuh DPD Propinsi dan DPD Kota / Kabupaten di Jatim, terpilih sebagai Ketua Umum melalui jalan aklamasi semakin terbuka .
Sekretaris DPD Partai Golkar Jatim, Sahat Tua Simanjuntak, mengatakan mundurnya Bamsoed, maka akan membawa dampak positif bagi Partai Golkar. Apalagi Munas nanti akan berlangsung aklamasi, maka ini merupakan kado terindah Golkar. “Munas berakhir melalui aklamasi merupakan kado terindah Partai Golkar yang merayakan HUT ke-55 pada Oktober 2020 lalu. Ini kado terindah bagi kami di momentum HUT,” dalih Sahat kepada jurnalis ketika dikonfirmasi sebelum penyelenggaraan Munas, Selasa (3/12).
Senada, Wakil Sekretaris DPD Golkar Jatim, Pranaya Yudha menambahkan mundurnya Bamsoet adalah menunjukkan beliau merupakan seorang politisi negarawan karena lebih mementingkan Partai Golkar dibandingkan ambisi pribadi. Terlebih, Keutuhan dan stabilitas Partai Golkar, berkorelasi lurus dengan keutuhan dan stabilitas pemerintahan saat ini. “Mundurnya Bamsoet, menunjukkan sikap kenegaraawan. Beliau lebih mementingkan kondusifitas negara,” tegas Pranaya Yudha.
Lebih jauh ketua DPD AMPI Jatim itu menjelaskan, keutuhan dan kondisiftas Partai Golkar juga berhubungan dengan kondusifitas negara. “Kalau Partai Golkar kondusif, DPR RI hingga kabupaten/kota juga kondusif,” kelakar Yudha yang juga anggota DPRD Jatim ini.
Dengan terjaganya stabilitas Dewan, maka kata anggota DPRD Jatim Fraksi Golkar ini, pemerintah pun juga akan kondusif. “Pemerintah pusat hingga pemerintah kabupaten akan kondusif. Partai Golkar akan selalu berkomitmen untuk bekerjasama dengan pemerintah agar kesejahteraan rakyat dapat terus ditingkatkan,” imbuhnya.
Ia juga optimistis keputusan mundurnya Bamsoed ini akan membuat Munas berakhir aklamasi. Apalagi, mundurnya Bamsoet disebut menjadi persaingan menuju Golkar 1 tertutup. “Kami optimis, (pemilihan ketua umum) akan berlangsung aklamasi,” tambah Pranaya.
Terkait 7 calon lainnya yang masih maju menyaingi Airlangga Hartarto, Yudha mengatakan semua punya hak untuk maju, namun dalam tata tertib maupun aturan harus didukung 30 persen dan dibuktikan dengan syarat surat dukungan. “Kalau melihat itu, tidak ada yang bisa memenuhi kecuali Pak Airlangga. Sehingga, kami optimistis aklamasi, Pak Airlangga akan jadi ketua Umum DPP Partai Golkar untuk lima tahun ke depan,” pungkasnya. (caa)