Warga Surabaya Didorong untuk jadi Wirausaha

oleh -65 Dilihat
oleh

Surabaya, cakrawalanews.co  – Jumlah perputaran uang yang terjadi di Surabaya mampu menembus angka Rp. 23 triliun perhari, sedangkan APBD Kota untuk tahun 2017 hanya sekitar Rp. 8,5 triliun. Hal tersebut diutarakan oleh Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini saat memberikan motiovasi kepada sekitar 510 orang pencari kerja di Gedung Sawungggaling, Kamis (15/12).

Atas kondisi tersebut Pemkot Surabaya mendorong warganya untuk berwirausaha, daripada menggantungkan peluang kerja di lingkungan pemeritahan.

“Jika peluang tersebut gak direbut, akan dimasuki orang luar,” terangnya.

Dalam kesempatan tersebut, Walikota mengatakan, pihaknya siap memfasilitasi masyarakat yang ingin wiraswasta dengan memeberikan pelatihan hingga tempat usaha.

Pasalnya, ia mengingatkan, ke depan penjajahan yang ada di bidang ekonomi. Untuk itu,  ia berharap warganya agar bangkit dan menguasai bidang perekonomian.

“Nanti eranya kompetitif, orang pinter-pinter akan masuk. Ayo bangkit dan kuasai ekonomi Surabaya dan Indonesia,” harapnya

Namun, ia bersyukur sektor perekonomian di masyarakat tumbuh dengan baik. Ini dibuktikan dengan adanya keluhan dari perusahaan multinasional, produksinya menurun akibat berkembangnya sector ekonomi di lingkungan masyarakat.

“Saya gak mau sebut perusahaannnya, tapi produksinya turun karena ibu-ibu itu (pelaku UKM),” ungkapnya sambil menunjuk ke beberapa pengusaha sector UKM yang hadir

Risma yakin, sektor usaha kecil menengah di Surabaya terus berkembang. Ia mencontohkan, warga di Kampung Lawas yang mampu mengikis pengangguran dengan menghidupkan berbagai usaha, hingga menjadi jujugan para wisatawan mancanara saat mencari souvenir dan oleh-oleh khas Surabaya.

“There’s a will, there’s a way. Dimana ada kemauan, disitu ada jalan,” ujarnya

Walikota terbaik dunia ini mengakui, salah satu alasan dirinya mendorong kegiatan wiraswasta warganya, karena ada sekitar 790 orang yang melamar pekerjaan di pemerintah kota.

Dengan jumlah sebanyak itu, menurutnya tak memungkinkan bisa ditampung, terutama untuk tenaga outsourcing. Apalagi saat ini, jenis pekerjaan yang dibutuhkan adalah pekerja lapangan. Untuk itu, dirinya memberi alternative lain.

“Maunya jadi pekerja administrasi, padahal kita sudah pakai system elektronik semua,” katanya

Kabag Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemkot Surabaya, Imam Siswandi mengatakan, dari 790 orang jumlah pelamar kerja di lingkungan pemerintah kota, sekitar 200 lebih sebenarnya sudah disalurkan  pemerintah kota ke perusahaan swasta dan badan usaha lainnya.

“Sekitar 70 orang disalurkan ke wasta melalui Disnaker,” jelasnya

Menurutnya melalui pengarahan yang disampaikan Walikota, pihaknya ingin mendorong warga untuk membuka sector usaha sendiri. Ia menyatakan, pemerintah kota siap membantu untuk memberikan berbagai pelatihan, mulai pembuatn produk makanan, handycraft, hingga pembukuan.

“Kita kan punya program pahlawan ekonomi maupun anak-anak muda pejuang ekonomi” ungkapnya

Imam Siswandi mengungkapkan, sebanyak 790 lamaran kerja ke pemerintah kota berlangsung sejak 2014 hingga 2016. Dan, para pencari kerja yang melamar ke pemerintah kota background pendidikannnya mulai SD hingga S-2.  Namun, ia menurutnya terbanyak berlatarbelakang sarjana.

“Ada yang sudah S-2, tapi Sebagian besar memang sarjana,” tandas imam. (hdi/cn02)