” Seharusnya Pemkot mampu memperbaiki. Tetapi kalau tidak diperbaiki berarti ya kinerja dinasnya yang kurang karena tidak pernah turun kebawah ”
M Machmud Anggota Komisi C DPRD Surabaya.
Surabaya, cakrawalanews.co – Terkait kurang seriusnya Dinas PU Bina marga dan Pematusan Kota Surabaya dalam penanganan kerusakan jalan Lontar-Lidah Kulon medapat reaksi dari kalangan dewan.
Dewan menilai bahwa rusaknya jalan Lontar tersebut memang menjadi tolak ukur lemahnya kinerja dinas PU Bina Marga dan Pematusan kota surabaya.
Anggota Komisi C, M Machmud mengakui bahwa Pemkot sebenarnya mampu dalam melakukan perbaikan jalan tersebut pasalnya kekuatan anggaran sudah cukup mampu.
” seharusnya Pemkot mampu memperbaiki. Tetapi kalau tidak diperbaiki berarti ya kinerja dinasnya yang kurang karena tidak pernah turun kebawah ” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa pemkot harus tegas jika memang itu kewajiban pemkot ya harus segera diperbaiki.
” Pemkot harus tegas jika memang mau memperbaiki sendiri ya harus segera diperbaiki kalau menjadi kewajiban pengembang ya harus ditegasi juga ” pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, penanganan terkait kerusakaan jalan Lontar- Lidah Kulon oleh Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya rupanya masih terkesan kurang serius.
Pasalnya, meskipun sudah ada perintah Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini untuk segera melakukan perbaikan terhadap jalan yang menghubungkan antara wilayah Kelurahan Lontar dan Kelurahan Lidah Kulon tersebut.
Namun, hingga kini baru sekitar 50 meter yang diaspal padahal kerusakan pada jalan tersebut membentang sekitar 1,5 Km.
Perintah untuk melakukan perbaikan jalan tersebut telah disampaikan oleh Risma dihadapan awak media yang biasa meliput di Pemkot Surabaya.
Dalam kesempatan tersebut Risma telah menyampaikan melalui sambungan telepon kepada kepala dinas PU Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya.
“ Ya wes tak telpone, tak suruh aspal “ ujar Risma saat diruangkerjanya beberapa waktu lalu.
Sayangnya meskipun sudah mendapatkan atensi khusus dari pucuk pimpinan tak membuat Dinas yang di komandoi Erna Purwati tak serius melakukan perbaikan.(hdi/cn02)