Komisi D Sesalkan Insiden Pemukulan Siswa SD Dr. Soetomo 1

oleh -90 Dilihat
oleh

Surabaya, cakrawalanews.co Salah satu oknum guru di Sekolah Dasar (SD) Dr. Soetomo 1 Surabaya, tega melakukan kekerasan terhadap salah satu muridnya, (07/02).

Oknum guru tersebut memukul siswanya hingga mengalami luka dikepalanya. Oknum Guru yang disebut-sebut bernama Singgih mengajar bidang olahraga.

Orang tua siswa, Yeti menceritakan, pemukulan dilakukan terhadap anaknya terjadi saat pelajaran olahraga.

Menurutnya, kepala anaknya  berdarah-darah, karena pemukulan dilakukan menggunakan gagang sapu.

“Saat itu, kegiatannya loncat-loncat. Nah, karena capek anaknya berhenti sebentar, tiba-tiba didatangi guru olahraganya kemudian dipukul kepalanya,” katanya dengan nada sedih, Rabu (08/02)

Yeti mengaku, saat pemukulan tersebut disaksikan sejumlah siswa.

Ia menambahkan, sebelum terjadi pemukulan terhadap siswa kelas IV yang sudah yatim tersebut, guru olahraga yang bersangkutan sempat menjewer beberapa siswa lain.

“Mungkin dia temperamen, karena pernah anak kelas II ditendangi juga,” tuturnya

Perempuan yang suaminya meninggal dunia satu tahun lalu menegaskan, kejadian seperti itu tak sepatutnya terjadi.

Karena, menurutnya dengan profesinya sebagai guru, seharusnya bisa menjadi teladan bagi para siswanya.

“Jadi guru yang bener. Guru kan digugu dan ditiru, masak seperti itu,” ujarnya

Ia menyesalkan dengan terjadinya kasus pemukulan terhadap putri sulungnya tersebut. Karena, ia mengaku, saat melahirkan dirinya harus bertaruh nyawa.

“Aku nglahirno totoan nyowo, lewat operasi. Lha kok dipukul kayak gitu,” katanya

Yeti berharap, tindak kekerasan tak terjadi di sekolah lagi. Ia heran putrinya mendapat perlakukan seperti itu. Padahal, menurutnya putrinya, sering ikut lomba  mewakili sekolahnya.

“Dia sering membawa nama sekolah kok sampe dibegitukan,” tegasnya dengan kesal.

Sementara itu, Ketua Komisi D DPRD Kota Surabaya Agustin Paulina mengatakan, sangat menyangkan atas insiden tersebut. Namun, pihaknya menginginkan insiden tersebut bisa diselesaikan dulu secara komunikatif dan kekeluargaan.

” Seharusnya ditegur dulu, dan tidak sampai terjadi pemukulan apalagi sampai terjadi luka. Kami sangat menyayangkan. Kalau bisa diselesaikan secara kekeluargaan saja. Efek jera tidak harus lapor ke pihak berwajib lakukan komunikasi dulu ” tutur politisi asal PDI-P tersebu.(hdi/cn03)