Mau Budidaya Lele, Minta Saja Bibitnya ke DKPP Surabaya, Gratis!

oleh -389 Dilihat
Kepala DKKP Kota Surabaya Djoestamadji
Kepala DKKP Kota Surabaya Djoestamadji

Surabaya, cakrawalanews.co – Bagi warga Surabaya yang ingin membudidayakan iklan lele, tidak perlu pusing memikirkan modal untuk membeli benih ikan. Ini karena Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Surabaya menyediakan ribuan bibit peternakan dan pertanian gratis untuk warga Surabaya.

Kepala DKKP Kota Surabaya Djoestamadji menjelaskan syarat pengajuan benur untuk budidaya cukup mudah. Warga yang mengajukan cukup mengajukan surat ke DKKP. Bisa dalam bentuk kelompok tani maupun perorangan. Semuanya pengajuan akan diterima.

“Data-datanya harus dilengkapi. Mulai alamat warga Surabaya, klasifikasi kolam, luas kolam dan perencanaan pengembangan,” katanya.

Jumlah yang dibatasi oleh DKKP tidak ditentukan. Bergantung ukuran kolam. Menurutnya, biasanya maksimal akan diberikan 500 hingga 600 ekor benur. Dan bisa langsung diambil di kantor DKKP Kota Surabaya.

Djoestamadji memastikan bahwa kualitas benur lele yang dibagikan warga adalah kualitas baik. Mereka dibudidayakan dalam lingkungan yang sehat.

“Kami punya indukan sekitar delapan ekor untuk jantan dan betina. Lalu kita pisahkan sesuai ukuran. Biasanya 25 hari sudah kita pindah. Yang besar tidak bisa dicampur dengan yang kecil,” ucapnya. Terlebih karena lele adalah ikan kanibal.

Lantaran sudah dipisah-pisah jenis dan ukurannya, maka jika warga yang meminta bisa segera ditindaklanjuti sesuai kebutuhan. Semua bisa didapatkan dengan gratis atau tanpa biaya.

“Tidak hanya lele. Tapi juga ada ikan nila. Berbagai jenis. Warga yang ingin lihat bisa datang kemari, ke kantor kami,” ucapnya.

Selain produk peternakan yang juga bisa dimanfaatkan warga adalah bibir tanaman. Mulai sayuran hingga pepohonan. Termasuk tanaman untuk produk hidroppnik. Bahkan untuk hewan ternak juga ada. Salah satunya adalah kambing.

“Kalau untuk tanaman hidroponik bisa langsung mengajukan. Ada bibitnya lengkap dengan obat perawatannya,” pungkas Djoestamadji. (cn1)