Akui Terima 200 Aduan Rumah Rusak Dari Warga dan Sudah Lakukan Langkah Kooperatif
Surabaya, cakrawalanews.co – Pihak Managemen Grand Dharmahusada Langgon (GDL) melakukan klarifikasi pada Kamis (01/08), pasca adanya pemberitaan terkait rusaknya beberapa rumah warga Perumahan Dharmahusada Mas yang diduga akibat adanya aktifitas proyek pembangunan apartemen Grand Dharmahusada Langoon (GDL).
Melalui pihak kontraktor Pembangunan yakni PT. PP Properti Indonesia mengatakan bahwa pihaknya saat ini mengaku telah menerima sekitar 200 unit rumah yang rusak akibat adanya aktifitas proyeknya.
Hal tersebut sekaligus membantah adanya informasi yang menyebutkan bahwa ada sekitar 300 rumah di perumahan Dharmahusada Mas yang ambles dan retak akibat pembangunan apartemen.
” Berdasarkan data yang kami terima sekitar ada 200 rumah yang mengadukan kerusakan rumah kepada kami ” ujar Project Direktur dari PT. PP Properti, Nurjaman saat melakukan konferensi pers, Kamis (01/08) Sore.
Lebih Lanjut Nurjaman menambahkan, bahwa untuk jumlah sekitar 200 unit rumah tersebut masih berupa data aduan yang masuk kepihaknya.
” Angka itu masih belum kami tinjau dilapangan. Itu masih berupa aduan ke kami ” imbuhnya.
Namun, Masih Lanjut Nurjaman, Pihaknya mengaku sudah melakukan langkah kooperatif atas adanya aduan dari warga perumahan Dharmahusada Mas.
” Kami sudah menempuh langkah kooperatif dengan melakukan pertemuan dengan pihak warga untuk merumuskan solusi” lanjutnya.
Masih Mujiaman menambahkan, untuk perijinan pihaknya memastikan bahwa proyek pembangunan apartemen tersebut telah memiliki perijinan yang lengkap.
” Untuk perizinan seperti IMB sudah lengkap dan sesuai aturan yang ada ” ujarnya.
Sementara itu, paguyuban warga Dharmahusada Mas yang ikut hadir mengaku bahwa pihaknya sudah diajak komunikasi oleh pihak kontraktor pelaksana melalui rapat yang digelar pada 5 juli lalu.
” Kami warga dan pihak PT PP Properti sudah kooperatif dengan kami dan sudah melakukan rapat pada tanggal 5 juli yang intinya membicarakan kompensasi ” tutur Dedi Setyo Ketua paguyuban warga Dharmahusada Mas.
Seperti diberitakan sebelumnya, beberapa warga dari perumahan Dharmahusada, Kecamatan Mulyorejo, Surabaya, tengah dihantui perasaan cemas, lantaran rumah mereka mengalami kerusakan yang diduga akibat adanya pembangunan apartemen Grand Dharmahusada Lagoon.
Tidak hanya rusak, rumah di sekitar lokasi pembangunan apartemen tersebut juga mengalami penurunan tanah.
Lilianawati (33) salah satu warga terdampak menuturkan rumah yang ditinggalinya mengalami kerusakan cukup parah.
“Rumah kami banyak yang retak ya, sampai di plafon-plafon. Dari bulan berapa itu,” kata Lilianawati, Senin (29/7).
Lilianawati cemas apabila rumah yang ditempatinya itu roboh. Pasalnya, kerusakan yang terjadi pada rumahnya cukup signifikan. Bahkan ia selama ini sudah berinisiatif memperbaikinya dengan biaya sendiri.
Sementara itu, Pihak Pemkot Surabaya ketika dikonfirmasi mengenai melalui Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana terkait masalah yang dialami warga perumahan Dharmahusada ini mengaku sudah mengetahui.
“Saya dengar. Keluhan resminya sudah disampaikan ke wali kota. Nanti akan kita tindak lanjuti,” ujar Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana, Rabu (31/7).
Kasus ini kata dia akan segera dirapatkan. Whisnu juga mengatakan masih menunggu petunjuk dari wali kota untuk penanganan lebih lanjutnya setelah ini.
“Kalau sudah ada tembusan akan kita rapatkan bersama,” bebernya.
Mengenai adanya konflik antara pengembang dengan warga ini Whisnu menambahkan akan jadi penengah.
“Bisa kita jembatani. Tidak terlalu susah itu,” imbuhnya.(hdi/cn02)