surabaya,cakrawalanews.co- Respon keras Komisi D DPRD Surabaya atas bau tak sedap dari mal Cito memunculkan kontroversi di internal DPRD Kota Surabaya.
Kesan bahwa inspeksi mendadak (Sidak) serta repon keras para wakil rakyat itu kepada mal Cito terlalu dipaksakan pun muncul.
“Ini namanya mengada-ada. Wong nyatanya IPAL-nya tidak masalah. Bahkan, saat Sidak Selasa lalu, juga tidak ada bau. Kontrol boleh. Tetapi jangan seperti itulah,”tutur sumber di internal DPRD Surabaya yang enggan disebutkan namanya kemarin.
Pasalnya, fakta dilapangan bahwa bau tak sedap yang sering terhirup siswa SDN Dukuh Menanggal rupanya bersumber dari Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) melainkan dari bak penampungan sampah.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Surabaya Musdiq Ali Mashudi. Musdiq menyampaikan, bahwa terkait IPAL milik Cito tidak ada masalah.
“Kalaupun ada bau tidak sedap, itu berasal dari tumpukan sampah Cito yang letaknya memang berdekatan lokasi SD. Bukan dari IPAL,”ungkapnya.
Karena itu, pihaknya meminta agar manajemen pusat perbelanjaan Cito segera membenahi pengelolaan sampahnya.
Sebab, sampah itulah yang menyebabkan bau busuk yang kerap dikeluhkan murid SDN Dukuh Menanggal I dan warga sekitar.
Selain itu, pihakya meminta agar tumpukan sampah itu diambil secara rutin. Sehingga tidak sampai menumpuk.
“Sebab kalau sampai menumpuk, apalagi menginapbisa menimbulkan bau busuk,”tegasnya.
Usul ini lanjut Musdiq sudah disampaikan kepada manajemen Cito. Hasilnya, mereka siap.
“Karena itu kami akan mengundang Cito untuk membahas soal pengelolaan sampah di sana agar sampai tidak menganggu warga. Jumat (hari ini) kami rapat koordinasi,” katanya.
Fakta tidak adanya bau busuk saat Sidak Selasa lalu juga diamini Anggota Komisi D DPRD Surabaya BF Sutadi. dia mengaku tidak menemukan bau busuk saat Sidak.
“Bau itu memang temporer. Tidak sepanjang hari. Mungkin pas saat buang sampah saja. Atau pas bak penampungan dibuka. Sebab, voleme sampah memang banyak,”tutur politisi Partai Gerindra ini.
Sementara itu, pihak Mal Cito bersikap santai atas semua komentar dan tudingan miring Komisi D DPRD Surabaya yang dialamatkan kepada Cito.
Alasannya, semua yang dilakukan, termasuk pengelolaan bak sampah sudah dilakukan sesuai standart yang ada.
“Semua tahu kok kalau bau itu bukan dari IPAL. Tetapi sampah. Dan kami sudah lakukan perbaikan secara maksimal,”imbuh Manajer Marketing dan Komunikasi Mal Cito Indra Kurniawan kemarin.
Meski begitu pihaknya juga siap dengan segala masukan yang disampaikan oleh DPRD maupun BLH Kota Surabaya. Termasuk tidak menampung sampah dalam waktu yang lama.
“Kami akan selalu kooperatif dan siap melakukan perbaikan apa saja. Termasuk menghilangkan bau tidak sedap itu,”pungkas Indra.(hdi/cn02)