PKB Surabaya: Kami Punya Tanggungjawab Moral

oleh -74 Dilihat
oleh

Surabaya, cakrawalanews.co – Gerakan Nusantara Mengaji yang mulai digelar Sabtu (7/5) malam disambut antusias ribuan masyarakat. Di Surabaya, sebanyak 39 titik tempat digelarnya mengaji di bawah koordinasi  DPC PKB Surabaya dipadati jemaah.

Ketua DPC PKB Surabaya, H Samsul Arifin mengatakan, selain di bawah koordinasi DPC PKB, ada seratus lebih titik tempat yang dikoordinasi MWC-MWC NU Surabaya dengan lebih dari 6.729 jemaah dan 2.538 kali khatam.

Menurutnya, semua pengurus DPC PKB memantau titik-titik digelarnya Gerakan Nusantaran Mengaji.

”Ini bukan kepentingan satu orang atau sekelompok orang, namun gerakan ini kepentingan seluruh bangsa guna menyikapi kondisi bangsa saat ini,” ujarnya saat menggelar Gerakan Nusantara Mengaji di Kantor DPC PKB Surabaya, Sabtu (7/5) malam yang menghadirkan 50 hufad (penghafal alquran).

Gerakan Nusantara Mengaji, lanjutnya, bukan hanya kepentingan PKB tapi seluruh elemen masyarakat. ” Kami berharap, semua peristiwa-peristiwa buruk, memilukan dan memalukan bangsa ini bisa teratasai dengan gerakan moral semacam ini,” ujarnya.

Menurutnya, PKB dan Nahdlatul Ulama (NU) memiliki tanggungjawab moral yang cukup besar terhadap bangsa, khusus DPC PKB Surabaya, katanya, memiliki tanggungjawab moral terhadap kondisi Kota Surabaya. Dimana, katanya, banyak nilai-nilai budaya, norma, dan agama yang sudah mulai pupus, dibiarkan  dan tidak ada upaya untuk merawat apalagi mempertahankan.

”Gerakan moral ini menjadi satu-satunya benteng untuk mempertahankan semua itu. Terlebih PKB dan NU, bagaimana kita harus mempertahankan budaya tahlil, istighasah, dan lainya yang menjadi penguat moral,” katanya.

Samsul menambahkan, saat ini, banyak penyalahgunaan baik narkoba, perilaku remaja, minuman keras dan lain sebagianya yang harus dicegah dan diantisipasi.

”Dengan Gerakan Nusantaran Mengaji, maka kita berharap semua itu bisa tertangani, sebab kekuatan lahir pemerintah sudah tidak kurang-kurangnya memberantas masalah semacam itu, kini kami hadirkan Gerakan Nusantara Mengaji sebagai bentuk kekutan batin dan rasa keprihatinan kami,” katanya.

Mengenai banyaknya masyarakat yang terlibat dalam gerakan tersebut, Samsul mengaku cukup bangga. Menurutnya, gerakan tersebut memang digelar secara nasional di seluruh Indonesia. Hal ini, kata dia, sekaligus sebagai  peringatan keras terhadap pihak-pihak yang kerap berseberangan dengan Pancasila, terhadap kelompok yang mengagung-agungkan daulah islamiyah (Khilafah), bahwa masyarakat Indonesia masih setia dengan budayanya.

”Gerakan ini sebagai wujud bahwa Islam Rahmatanlilalamin yang menolak keras gerakan anti Pancasila, itulah kenapa NU dan PKB selalu menyuarakan NKRI harga mati,” ujarnya.(mnhdi/cn02)