Surabaya, cakrawalanews.co- Pembangunan dikota Surabaya rupanya masih terpusat hanya di tengah kota saja, kawasan pinggiran rupanya masih minim sentuhan pembangunan.
Setidaknya hal tersebut diakui oleh Sejumlah Anggota Komisi C DPRD Surabaya mengeluhkan Kinerja dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Surabaya. Terutama terkait pengadaan Penerangan Jalan Umum (PJU).
Anggota Komisi C Sudirjo menuturkan, terdapat beberapa wilayah di Surabaya yang penerangan jalannya masih minim. Sebut saja wilayah Semampir, Bogangin dan Karang Pilang.
“Surabaya tidak hanya pusat kota. Jika pusat kota terus dipercantik, mestinya untuk wilayah pinggiran seperti penerangan jalannya juga di perhatikan,” kritik Sudirjo, Senin (08/08).
Menurut Sudirjo, kondisi di wilayah pinggiran berbanding terbalik dengan di tengah kota. Sudirjo kemudian membandingkan Jalan Tunjungan yang terus dipercantik.
“Di wilayah pinggiran penerangan jalan umumnya saja masih minim. Sedangkan di Tunjungan terus saja dibangun,” sesalnya.
Pengadaan PJU di wilayah pinggiran semestinya menjadi prioritas dari DKP. Salah satu tujuannya untuk meminimalisir terjadinya tindak kejahatan di wilayah tersebut.
“Daerah yang saya sebutkan tadi itu rawan kejahatan seperti begal. Mestinya pemkot tanggap dengan kondisi tersebut,” ujarnya.
Politisi dari Partai Amanat Nasional (PAN) ini juga menyoroti masih rendahnya serapan anggaran di DKP. Hingga memasuki Tri Wulan kedua ternyata untuk serapan anggaran pengadaan PJU baru sekitar 16 persen.
Padahal, dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun 2016 Dinas Kebersihan dan Pertamanan dibekali anggaran sebesar Rp 4 miliar.
“Tolong semua program segera direalisasikan karena ini sudah memasuki bulan Agustus,” tandas Sudirjo.
Sekretaris Komisi C Camelia Habibah juga mempertanyakan masih minimnya penyerapan anggaran.
“Sampe bulan tujuh perencanaan masih rendah. Bagaimana ini aplikasi pelaksanaannya,” heran politisi dari PKB ini.
Menanggapi sorotan tersebut, Kepala DKP Kota Surabaya, Khalid Buchari mengatakan untuk pengadaan PJU di wilayah pinggiran kota sudah dilakukan. Tepatnya dimulai dari Kandangan, Kecamatan Benowo.
“Sebenarnya kita sudah mulai. Kita lakukan secara perlahan,” tegas Khalid Buchari.(mnhdi/cn03)