Laporkan Bangli ke pengelola perumahan, Warga ini mengaku malah alami hal yang tak terduga

oleh -304 Dilihat
oleh
Gambar Ilustrasi
Gambar Ilustrasi

Surabaya, cakrawalanews.co – AS (39) seorang warga disalah satu perumahan di Surabaya mengaku telah mendapat perlakuan yang kurang mengenakkan dari pihak pengelola perumahan yang ia tinggali.

AS menceritakan jika pada hari Jumat, (09/06) sekira pukul 10.00 WIB rumahnya didatangi oleh sejumlah orang yang dikoordinir oleh pihak pengelola perumahannya.

Menurut AS, kedatangan orang-orang tersebut bermula saat AS pada hari Sabtu, (31/05)  meminta kepastian pihak pengelola untuk menindak pagar seng berkarat yang dibuat oleh tetangganya di jalur drive way perumahan.

Namun hal yanh tak terduga yang diterima AS, selang delapan hari setelahnya justru pihak pengelola perumahan mempermasalahkan dan memindah 3 (tiga) unit sampah portable (sulo) milik AS.

“Mereka membawa sejumlah orang, seakan-akan menggerebek rumah saya, lalu memindah tempat sampah, itu hal terkonyol yang pernah saya alami.” terang AS kepada wartawan Selasa (13/06).

AS pun merasa heran dengan aksi tersebut pasalnya, Sulo miliknya tersebut sudah diletakkan di area drive way rumahnya selama 5 (lima) tahun dan tidak pernah dipermasalahkan sedikitpun oleh pengelola perumahan.

Hal yang membuat AS semakin heran, ada beberapa rumah lain di blok tersebut meletakkan sulo serupa di jalur drive way rumahnya masing-masing, tapi tidak ada penindakan dan penertiban apapun.

“Mengapa hanya rumah saya yang ditindak hari ini? Alih-alih komplain saya terkait bangunan liar (Bangli) berupa pagar seng berkarat ditindak-lanjuti, justru seakan-akan “unjuk kekuatan” mengerahkan sejumlah orang, mendatangi rumah saya tetapi tidak melakukan hal yang sama dengan pemilik rumah lain, yang juga secara gamblang meletakkan tempat sampahnya di tempat serupa. Jelas ini semena-mena!” tegas AS.

“Ini diskriminasi! kami sudah bertempat tinggal di sini lebih dari 5 (lima) tahun. Awalnya kami meminta kepastian terkait pemasangan pagar seng berkarat yang dilakukan oleh tetangga sebelah rumah kami, karena selain itu tidak layak juga sepemahaman saya mendirikan bangunan semi permanen tidak diperbolehkan,” tambahnya.

Hal yang tidak disangka, kata AS justru pihak pengelola perumahan mendatangi rumahnya dengan mengerahkan banyak orang seakan-akan kami kriminal.

“Hanya untuk memindah tempat sampah. Perilaku seperti ini yang kami sayangkan,” keluhnya.

Beberapa hari sebelumnya, AS mengaku sudah beritikad baik dengan mengutus perwakilannya menemui pihak pengelola perumahan.

Dimana, perwakilan dari AS tersebut menanyakan kejelasan aturan tata tertib yang lengkap, namun pihak pengelola perumahan tidak bisa memberikan.

Hal ini kata AS menunjukkan bahwa kurang jelasnya aturan yang ada, membuat pihak pengelola perumahan dinilai “kurang profesional” dalam tata kelola lingkungan perumahan.

“Dengan kejadian seperti tadi kami merasa dirugikan secara immaterial. Kami sudah bersurat secara resmi terkait kejadian tersebut, kami akan tunggu respon dan itikad baik mereka,” ungkap AS.