Surabaya, cakrawalanews.co – Pemkot Surabaya telah menyalurkan bantuan sosial berupa uang tunai kepada 1.158 nelayan dengan besaran Rp600 ribu per orang, delapan unit perahu dan dua unit bantuan alat pembuat kerupuk pada Jumat (09/12/2022).
Komisi B DPRD Surabaya menyebut bahwa penyaluran bantuan langsung tunai (BLT) kepada ribuan nelayan di Kota Surabaya, tersebut sudah sangat tepat.
Wakil ketua komisi B DPRD Kota Surabaya, Anas Karno mengatakan bantuan tersebut diberikan kepada para nelayan sebagai upaya menangani dampak inflasi sebagaimana Peraturan Menteri Keuangan Nomor 134/PMK.07/2022 tentang Belanja Wajib Dalam Rangka Penanganan Dampak Inflasi Tahun Anggaran 2022.
“Bantuan ini cukup membantu nelayan dan menstimulus dalam menaikan pendapatan sehingga para nelayan dapat menaikan taraf ekonominya,” paparnya Minggu (11/12/2022).
Anas lantas berharap, bantuan sosial tersebut bisa berkelanjutan diberikan kepada warga tidak mampu, salah satunya kepada para nelayan di pesisir Surabaya. Apalagi, kata dia, saat ini proses pemulihan perekonomian pascapandemi COVID-19.
Tidak hanya BLT, Anas meminta, bantuan sosial berupa perahu dan alat pembuatan krupuk bisa digunakan dengan maksimal agar pendapatan nelayan bisa meningkat.
“Kami mengapresiasi apa yang sudah dilakukan Pemkot Surabaya dengan memberikan BLT kepada para nelayan,” ujar dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya, Antiek Sugiharti mengatakan total kuota nelayan adalah 1.190 yang kemudian dilakukan verifikasi di lapangan menjadi 1.158 nelayan.
“Yang tidak lolos verifikasi dikarenakan ada yang meninggal dunia dan beralih profesi,” kata Antiek.
Pelaksanaan penyaluran bantuan sosial ini digelar mulai 9-13 Desember 2022 mendatang. Selanjutnya, untuk 8 unit bantuan perahu atas hasil usulan Musrenbang yang diberikan kepada 8 Kelompok Usaha Bersama (KUB) yang berada di Kecamatan Benowo dan Asemrowo. Serta, 2 unit bantuan alat pembuat kerupuk yang diberikan kepada 2 KUB di Kecamatan Mulyorejo, sebagai upaya untuk pemberdayaan istri nelayan.
“Contoh pemberdayaan nelayan di kecamatan yang lain bentuknya bermacam-macam, seperti di Kecamatan Bulak diberikan bantuan perahu wisata. Tidak diberikan dalam bentuk uang tunai tetapi diberikan bantuan melalui alat-alat yang dibutuhkan nelayan,” ujar dia
Anggota KUB Mandiri Kelurahan Genting Kalianak Kecamatan Asemrowo, Mochamad Khoirul menyampaikan terima kasih kepada Wali Kota Eri Cahyadi dan DKPP Kota Surabaya atas kepedulian dalam penanganan dampak inflasi.
Bahkan, ia mengaku bahwa Pemkot Surabaya melalui DKPP Surabaya terus memberikan pendampingan dalam berbagai bentuk pelatihan dan kebutuhan peralatan untuk nelayan.
“Terima kasih untuk bapak Walikota (Eri Cahyadi) Karena selama ini belum ada bantuan langsung tunai untuk nelayan dan ini sangat membantu. Sebab, pemkot lewat DKPP sangat peduli dalam membantu ekonomi kita, seperti pelatihan membuat probiotik, budidaya lele, dan perbaikan mesin perahu untuk mendukung supaya nelayan bisa maju,” pungkasnya.