
Surabaya, cakrawalanews.co – Penerapan syarat untuk memasuki tempat usaha atau fasilitas publik, dan fasilitas umum, wajib telah mendapatkan vaksin dosis booster dikhawatirkan, dapat mengganggu upaya pemulihan perekonomian yang saat ini tengah bergeliat di Kota Surabaya.
Kekhawatiran tersebut dilontarkan oleh kalangan DPRD kota Surabaya. Mereka menilai kebijakan tersebut bisa mempengaruhi upaya masyarakat dalam membangkitkan perekonomian.
“ Saya heran, sudah beberapa bulan ini sudah tenang kok tiba-tiba vaksin booster menjadi syarat lagi. Justru kita juga sudah mendengungkan pemulihan ekonomi,” terang ketua Komisi B DPRD Kota Surabaya yang membidangi perekonomian dan keuangan, Luthfiyah, kepada media, Rabu (20/07/2022).
Anggota DPRD dari Partai Gerindra ini melanjutkan bahwa, dengan adanya vaksin booster sebagai syarat masuk wilayah perdagangan lantas, bagaimana bisa disebut pemulihan ekonomi.
“ Dengan syarat vaksin booster untuk masuk wilayah perdagangan maka, dengan sendirinya tidak akan ada yang masuk wilayah perdagangan, terus tidak ada yang beli. Apakah ini namanya pemulihan? Ya terpuruk lagi!,” cetusnya.
Luthfiyah juga menambahkan, kalau ini memang pemulihan ekonomi terus berkembang dan kembali seperti sediakala tentunya, tidak ada batasan.
“ Kalau ada syarat yang masyarakat belum bisa memenuhi, ya imbasnya pusat perdagangan akan kembali sepi. Jika seperti ini maka, pemulihan ekonomi hanya sekedar dengungan saja. Jadi seolah-olah kayak kembali lagi seperti dulu” tambahnya.
Oleh karena itu luthfiyah berharap jangan menimbulkan ketakutan lagi ditengah upaya pemulihan ekonomi.
“ Sebenarnya perekonomian ini sudah mulai menggeliat. Saya berharap vaksin booster itu tidak menjadi syarat tapi kalau penerapan prokes silakan. Jangan menimbulkan rasa ketakutan lagi. Dan kita ingin perekonomian ini seperti yang kita rencanakan.” pungkasnya.(hadi)