Surabaya, cakrawalanews.co – Sebagai kota metropolitan, angka pecandu narkoba berpotensi tinggi, oleh karena itu Surabaya didorong untuk memiliki rumah sakit rehabilitasi pecandu narkoba.
Hal tersebut diutarakan oleh Camelia Habiba, wakil ketua Komisi A DPRD Kota Surabaya. Politisi PKB tersebut menilai kota Surabaya ini memiliki angka peredaran narkoba yang tinggi, sehingga harus memiliki rumah sakit rehabilitasi sendiri.
Ia juga menemukan usulan dari masyarakat tentang banyaknya warga yang ingin sembuh dari kecanduan narkoba namun, kesulitan dalam mengakses fasilitas.
“ Saat Musyawarah Pembangunan Kelurahan (Musbangkel) Komisi A turun mendampingi kelurahan, ada RW-RW mengusulkan ada warganya yang ingin sembuh dari kecanduan narkoba, ternyata Pemerintah Kota belum memiliki fasilitasnya,” ujarnya saat ditemui di ruang komisi A DPRD Surabaya, Kamis (16/12/2021).
Habibah menambahkan, saat warga ini disarankan ke BNN ternyata pihak BNN tidak memiliki anggaran. “ Biaya untuk rehabilitasi ini sangat tinggi sekitar Rp. 3.000.000 dan masyarakat tidak bisa,” imbuhnya.
Oleh karena itu, ia akan melakukan koordinasi dengan pihak Bappeko untuk bisa merealisasikan. “ Saya melalui banggar akan memperjuangkan hal tersebut,” lanjutnya.
Selain itu, Lanjut Habiba Pemkot harus bisa mensuport BNN melalui dukungan anggaran. “ Kita dorong melalui pak wali kota memberikan hibah kepada BNN dan adanya rumah sakit rehabilitasi maka, penanganan masalah narkoba ini bisa maksimal,” pungkasnya.(hadi)