Surabaya, cakrawalanews.co – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berkomitmen merealisasikan pengentasan kemiskinan di wilayah Madura. Salah satunya dengan meningkatkan kualitas Rumah Sakit Umum Mohammad Noer dari tipe C menjadi tipe B.
“Dalam rapat koordinasi, dibahas peningkatan pelayanan kesehatan dengan meningkatkan pelayanan RSU Mohammad Noer di Pamekasan,” ujar Khofifah belum lama ini.
Meski baru masuk dalam tahap paparan rapat, Khofifah optimis peningkatan tipe Rumah Sakit Mohammad Noer ini segera terwujud. Mengingat sifatnya yang penting untuk jaminan kesehatan masyarakat di pulau garam.
Dengan meningkatnya jaminan kesehatan, kemudian dapat memperbaiki sumber daya manusia di Madura. Sehingga kedepan indeks pembangunan manusianya bisa lebih baik lagi.
“Kesehatan bisa meningkatkan baik secara kualitas maupun kuantitas masyarakat,” ungkapnya.
Madura memang dinilai indeks pembangunan manusia masih rendah. Sampang misalnya, posisinya berada di urutan ketiga terbawah se Jawa Timur. Data BPS Jawa Timur disebutkan, posisi IPM Madura masih masuk kategori rendah.
Pada 2017, IPM Sumenep 64,28; Pamekasan 64,93; Sampang 59,90; dan Bangkalan 62,30. Di Jawa Timur hanya Kota Surabaya, Kota Madiun, dan Kota Malang yang angka IPM-nya di atas 80.
Bupati Sampang Slamet Junaidi mendukung penuh terhadap pengentasan kemiskinan di Madura.
“Tentunya semua kebijakan gubernur akan kami tuangkan di Sampang. Tadi (saat sidang paripurna) disampaikan ibu gubernur ada proram prioritas. Kami sebagai bupati Sampang akan memprioritaskan sebagai program,” kata Junaidi.
Junaidi optimis program penanganan kemiskinan Khofifah di Madura terlaksana dengan baik. Terutama di Sampang, yang saat ini masih berada di urutan ketiga terbawah soal kemiskinan di antara seluruh kabupaten/kota di Jatim.(jtm/rur)