Surabaya, cakarawalanews.co – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan kasus penganiayaan terhadap siswi SMP berinisial AU di Pontianak, Kalimantan Barat, oleh sejumlah siswa SMA tak lepas dari tanggung jawab sekolah.
“Kejadian itu betul di luar sekolah. Tapi nilai yang di dapat juga tak lepas dengan yang ditanamkan di dalam ataupun luar sekolah,” kata Khofifah saat kegiatan Penguatan Kepala Sekolah (SMA/SMK dan SLB) se-Jatim di Islamic Center, Surabaya, Kamis.11/4
Khofifah berharap sekolah mampu menjadi pondasi sebagai pendidikan karakter anak. Pasalnya kasus AU bisa juga dianggap sebagai produk pendidikan.
“Kalau kasus itu (penganiayaan), jika dilihat dunia sebagai sesuatu, pastinya juga dilihat sebagai produk pendidikan,” ucapnya.
Sebelumnya, siswi SMP berinisial AU (14) menjadi korban pengeroyokan oleh 12 siswi SMA di Pontianak, Kalimantan Barat. Pengeroyokan itu mengakibatkan korban mengalami depresi dan luka fisik.
Polresta Pontianak, Rabu malam (10/4) telah menetapkan tiga tersangka masing-masing berinisial FA atau Ll, TP atau Ar dan NN atau Ec (siswa SMA).
Penetapan tersebut, dari hasil pemeriksaan yang ketiganya mengakui penganiayaan, tetapi tidak melakukan pengeroyokan dan merusak area sensitif seperti informasi yang beredar di media sosial.(ant/wan)
Khofifah anggap kasus penganiayaan di Pontianak tak lepas dari tanggung jawab sekolah
Leave a comment