Ketua Golkar Surabaya Berharap Pemerintah Pusat dengar Usulan Pencabutan PPKM saat Ramadhan

oleh -226 Dilihat
oleh
Arief Fathoni, Ketua Fraksi Golkar Surabaya
Arief Fathoni, Ketua Fraksi Golkar Surabaya
Arief Fathoni, Ketua Fraksi Golkar Surabaya
Arief Fathoni, Ketua Fraksi Golkar Surabaya

cakrawalanews.co – Ketua Golkar Kota Surabaya, Arief Fathoni berharap pemerintah pusat mendengar gagasan pencabutan PPKM pada saat bulan Ramadhan yang dilontarkan oleh Muhamad Sarmuji anggota DPR RI.

Arief Fathoni yang juga anggota DPRD Kota Surabaya menilai gagasan tersebut sangat ditunggu oleh masyarakat. Pasalnya, sudah dua tahun masyarakat mengalami pengetatan-pengetatan saat bulan Ramadhan selain itu saat ini pemerintah dinilai sukses dalam menangani pandemi Covid-19.

“ Ini menjawab kerinduan umat muslim setelah dua tahun terakhir ini dibulan suci ramadhan ada pengetatan-pengetanan karena pemberlakuan PPKM. Nah sekarang pemerintah berhasil menangani pandemi dengan baik artinya jumlah keterisian rumah sakit juga rendah dan tingkat kesembuhan juga tinggi,” tuturnya.

Pria yang akrab disapa Toni ini menambahkan, ini menjadi momen baik karena saat ini tingkat kesadaran masyarakat terhadap protokol kesehatan juga sudah tinggi.

“ Artinya ini momen bagi pemerintah untuk mendengar, mudah-mudahan dibulan suci ramadhan ini sudah tidak ada lagi PPKM,” tambahnya.

Dijelaskan oleh Toni, alasan mengapa PPKM harus dicabut dibulan ramadhan ini adalah semata-mata untuk menciptakan kenyamanan dan kekhusyukan dalam menjalankan ibadah Ramadhan.

“ Selama ini dalam penerapan PPKM terdapat jam malam, kita terkadang juga menjadi risih ketika ada patroli yang lewat seolah-olah kita berada pada situasi ketegangan. Mangkanya saya berharap pemerintah pusat mendengar, apalagi saat ini Surabaya sudah berada dilevel 2, mudah-mudahan diakhir Maret kebijakan PPKM sudah tidak ada, sehingga pada 2 April mendatang umat muslim bisa menjalankan ibadah dengan khusyuk beserta amalan-amalannya,” jelasnya.

Namun demikian, ia juga berharap ketika PPKM ini ditiadakan masyarakat tetap tidak abai dengan prokes.

“ Artinya kita tetap menjalani kehidupan di era new normal, jangan bertindak seolah-olah tidak mengalami pandemi,” harapnya.

Selain itu pula, pemerintah kota juga harus rutin melakukan pencegahan dengan melakukan penyemprotan disinfektan terhadap masjid-masjid atau mushola yang dipakai sholat berjamaah.

“ Meskipun tingkat kesadaran masyarakat ini tinggi dalam menjaga prokes namun, pemerintah kota tetap hadir melalui kelurahan-kelurahan untuk tetap menyadiakan masker dan terus melakukan pendampingan kepada masyarakat,” pintanya.

Ia pun jiga optimis dengan pencabutan PPKM dibulan ramadhan ini selain dapat beribadah dengan khusyuk ekonomi juga bergulir.

“ Selain aspek religi masyarakat tercapai ekonomi jiga bergulir karena masyarakat juga ingin bersedekah berupa makanan atau yang lainnya paling tidak memesan di UMKM disekitarnya sehingga ekonomi ini akan bergulir,” pungkasnya.(hadi)